
MANGUPURA, BALIPOST.com – Kegiatan bersih sampah digelar di Pantai Jerman, Sabtu (19/4), dengan melibatkan pihak swasta, komunitas, dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Salah satu penggerak kegiatan bersih sampah ini, Martynas Grigas, mengatakan aktivitas sosial tersebut merupakan wujud kepedulian terhadap persoalan sampah yang ada di Bali. Kegiatan ini juga digelar untuk memperingati Hari Bumi yang dirayakan tiap 22 April.
Mengutip data Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), sampah di Provinsi Bali pada 2024 mencapai lebih dari 1,2 juta ton.
Sementara laporan Institute for Essential Services Reform (IESR) mencatat peningkatan volume sampah di Bali sebesar 30 persen dalam periode 2000 – 2024, yang dipengaruhi oleh pertumbuhan pariwisata dan rendahnya kesadaran pengelolaan sampah di berbagai lapisan masyarakat.
“Inisiatif seperti #ClearedForCleanup menjadi langkah strategis untuk mendorong aksi kolektif dan solusi yang berkelanjutan,” ujar Martynas yang merupakan Chairman FL Technics Indonesia.
Ia mengutarakan kegiatan ini merupakan aksi sosial perdana perusahaan bersama komunitas lokal di wilayah tempatnya beroperasi. Sekaligus menandai upaya FL Technics Indonesia dalam mendorong kesadaran tentang sampah dan tanggung jawab lingkungan.
Martynas juga menyebut inisiatif ini menjadi bentuk dukungan terhadap Gerakan Bali Bersih Sampah yang diluncurkan Gubernur Bali, Wayan Koster pada 12 April 2025. Gerakan ini mendorong kolaborasi lintas sektor dalam menjaga kebersihan lingkungan serta memperkuat daya tarik pariwisata berkelanjutan di Bali.
“Terinspirasi dari istilah “cleared for” dalam dunia aviasi yang menandakan kesiapan untuk bertindak, #ClearedForCleanup mencerminkan kesiapan kami untuk berkontribusi secara nyata terhadap keberlanjutan dan keterlibatan sosial di komunitas,” ungkap Martynas dalam keterangan tertulisnya.
Pihaknya berkolaborasi dengan komunitas lingkungan Sea Soldier, yang dikenal aktif dalam pelestarian laut dan pesisir. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan hingga 130 kg sampah yang kemudian dipilah dan dikelola dengan pendekatan ramah lingkungan
“Harapan kami, #ClearedForCleanup menjadi awal dari kolaborasi jangka panjang antara sektor industri dan masyarakat dalam menghadirkan aksi nyata bagi lingkungan. Sebab keberlanjutan tidak bisa berjalan sendiri, namun membutuhkan kepedulian dan kolaborasi lintas elemen,” tutupnya. (kmb/balipost)