Presiden Prabowo saat meninjau tanam raya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (23/4). (BP/Antara)

OGAN ILIR, BALIPOST.com – Presiden Prabowo Subianto menyebut menggunakan teknologi pertanian modern untuk menyulap lahan-lahan rawa yang tergenang air menjadi sawah produktif.

Presiden melanjutkan teknologi pertanian modern yang juga membantu menyulap lahan-lahan rawa yang semula kurang produktif menjadi lahan-lahan persawahan yang dapat memproduksi beras untuk Sumatera Selatan.

“Alhamdulillah, hari ini saya diundang oleh Menteri Pertanian dan Gubernur Sumatera Selatan untuk melihat peningkatan lahan, dari yang tadinya rawa, dan tidak produktif, dan katanya di sini tempat buaya, sekarang sedang dibangun 105.000 hektare sawah dengan teknik-teknik yang paling modern di dunia,” kata Presiden Prabowo saat memberikan sambutan dalam acara tanam raya di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Rabu (23/4).

Baca juga:  Diguyur Hujan Lebat Semalaman, Banjir dan Bencana Longsor Landa Baturiti

Presiden, dikutip dari Kantor Berita Antara, tidak menjelaskan lebih detail teknologi-teknologi pertanian yang digunakan untuk menjadikan lahan rawa menjadi persawahan.

Namun, Presiden menyebutkan teknologi drone yang digunakan untuk membantu menebarkan benih-benih padi di lahan-lahan rawa tersebut.

“Tadi saya sendiri mencoba, kaget juga ternyata. Untuk pertama kali mengendalikan drone, drone itu yang menyebarkan, menebarkan benih. Ini ternyata bisa satu hari 25 hektare, yang tadinya 1 hektare kalau pakai tenaga manusia 25 hari, 1 hektare 25 hari, sekarang 25 hektare 1 hari,” kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden pun optimis lahan-lahan rawa di Ogan Ilir, yang semula tidak produktif, dapat menjadi lumbung-lumbung pangan baru di Sumatera Selatan.

Baca juga:  BRI Raih Peringkat Tertinggi di Ajang ASRRAT 2022

“Ini nanti 100.000 (hektare) akan menjadi sawah produktif, dan dilaporkan ke saya oleh Gubernur dan Menteri Pertanian, peningkatannya Sumatera Selatan dari 3 juta ton per tahun, seluruh Sumatera Selatan akan menjadi 4 juta ton,” kata Presiden menyebut target hasil produksi beras di Sumatera Selatan.

Dalam acara tanam raya di Ogan Ilir hari ini, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru selaku tuan rumah.

Dalam acara yang sama, Presiden juga mengungkap optimismenya Indonesia dapat mewujudkan Revolusi Hijau kedua di dunia. Revolusi Hijau pertama digerakkan pada masa pemerintahan Presiden Ke-2 Soeharto.

Baca juga:  Transaksi Mata Uang Lokal Dapat Melindungi UMKM di Tengah Guncangan Geopolitik

Presiden kemudian menekankan cita-cita mewujudkan Indonesia swasembada pangan sudah di depan mata. Indonesia, menurut Presiden tidak hanya akan swasembada pangan, tetapi juga akan menjadi lumbung pangan dunia.

Oleh karena itu, Presiden pun mengucapkan terima kasih kepada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman beserta seluruh jajarannya di Kementerian Pertanian, kemudian juga kepada pemerintah daerah, dan seluruh kelompok tani khususnya di Ogan Ilir dan di Sumatera Selatan.

“Semuanya bahu-membahu dari semua daerah. Kita angkat kemampuan kita. Kita angkat penerimaan yang didapat oleh para petani kita,” kata Presiden. (*)

BAGIKAN