Polisi saat mendatangi TKP kebakaran di Pasar Mentigi Nusa Penida. (BP/Istimewa)

SEMARAPURA, BALIPOST.com – Kebakaran melanda Pasar Mentigi di Nusa Penida, Klungkung pada saat umat Hindu merayakan Galungan, Rabu (23/4).

Dua toko di pasar itu hangus. Seluruh barang dagangan di dalamnya, ludes terbakar.

Dari hasil penyelidikan kepolisian, kebakaran diduga berasal dari api dupa usai menghaturkan banten serangkaian hari raya Galungan.

Kasi Humas Polres Klungkung AKP Agus Widiono, Kamis (24/4) mengatakan peristiwa itu diketahui pertama kali oleh pedagang setempat, I Nyoman Sumerta, sekitar pukul 12.30 Wita. Saat itu, dia berteriak kepada pedagang lainnya, untuk segera membantu memadamkan kobaran api.

Baca juga:  Piodalan di Pura Batu Medawu Nusa Penida Mesineb

Namun, kobaran api semakin besar dan dikhawatirkan merembet ke blok toko yang lainnya, sehingga dia berinisiatif melaporkan peristiwa itu kepada petugas Damkar.

“Pihak Damkar segera mendatangi lokasi dan langsung memadamkan api yang membakar 2 blok toko. Kedua toko ini yang menjual kue, snack serta aneka jajan di dalam pasar,” terang AKP Agus Widiono.

Kedua toko itu diketahui milik pedagang I Dewa Gede Deresta dan I Made Dana. AKP Agus Widiono menambahkan, penyebab kebakaran diduga karena api dupa yang berada di pelangkiran toko milik korban I Made Dana terjatuh dan mengenai kardus di bawahnya.

Baca juga:  Api Dupa Nyaris Ludeskan Kios

Sebab, menurut keterangan korban I Made Dana, sebelumnya sekitar pukul 10.00 WITA, anaknya sempat menghaturkan banten di pelangkiran blok tersebut dan dia lupa memadamkan api dupa usai persembahyangan.

Atas peristiwa tersebut korban I Dewa Gede Deresta asal Desa Batununggul Nusa Penida mengalami kerugian sekitar Rp 2 juta.

Sedangkan korban I Made Dana mengalami kerugian sebesar Rp 10 juta. Setelah mendatangi TKP, mencatat kronologi kejadian dan keterangan saksi-saksi, pihak kepolisian memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.

Baca juga:  Pembangunan Rumah Korban Banjir di Yeh Mampeh Mencapai 65 Persen

“Dugaan awal kebakaran tersebut memang dikarenakan adanya api dupa. Warung tersebut berisikan barang-barang yang mudah terbakar,” tutup AKP Agus Widiono. (Bagiarta/balipost)

BAGIKAN