Lahan jalan tol Mengwi-Gilimanuk yang masuk dalam areal Perumda Bali, Pulukan, Jembrana, nampak kosong. (BP/Dokumen)

DENPASAR, BALIPOST.com – Sempat dicoret dari daftar Proyek Strategis Nasional (PSN), dua mega proyek yang rencananya dibangun di Bali masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2025–2029, yang diteken Presiden Prabowo. Kedua proyek itu adalah Tol Mengwi-Gilimanuk dan Bandara Bali Utara.

Gubernur Bali, Wayan Koster yang sejak awal getol memperjuangkan proyek tol Mengwi-Gilimanuk menyambut positif langkah pemerintah pusat tersebut. Menurutnya, bukan sekadar urat nadi baru bagi konektivitas Bali, tapi juga jalan pembuka pemerataan ekonomi Bali bagian barat yang selama ini tertinggal.

“Pembangunan ini penting untuk mempercepat konektivitas logistik dan pariwisata, sekaligus mengurangi ketimpangan antarwilayah di Bali,” ujar Gubernur Koster, Sabtu (26/4):

Baca juga:  Demo di Depan Gedung DPR Ricuh

Dikatakan, tol sepanjang 96 kilometer ini nantinya akan memangkas waktu tempuh dari Pelabuhan Gilimanuk ke Denpasar secara signifikan, mengurangi beban jalan nasional, sekaligus mendukung pengembangan kawasan wisata baru di Bali Barat.

RPJMN 2025–2029 juga menginstruksikan seluruh kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah untuk segera menjabarkan proyek ini ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Dengan begitu, tahapan konstruksi diharapkan bisa segera dipercepat.

Selain Jalan Tol Mengwi- Gilimanuk, proyek pembangunan Bandara Bali Utara yang selama ini ditunggu masyarakat juga masuk PSN,
“Tak hanya Tol Mengwi–Gilimanuk, pembangunan Bandara Bali Utara juga sudah masuk RPJMN nasional. Ini bukti komitmen kuat pemerintah pusat terhadap Bali,” ungkap Koster.

Baca juga:  Pujawali di Padharman Pusat Dalem Tarukan Dilaksanakan Wali Alit

Bandara Bali Utara sebelumnya sempat diragukan kelanjutannya, namun kini statusnya diperkuat langsung dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2025. Dengan masuknya kedua proyek besar ini, Gubernur Koster menilai Bali akan mengalami percepatan pembangunan yang lebih merata, terutama di wilayah utara dan barat yang selama ini tertinggal dibanding kawasan selatan.

“Bandara ini bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pariwisata, tetapi juga mempercepat pertumbuhan ekonomi Bali Utara yang selama ini kurang tersentuh,” tandas Gubernur Koster.

Baca juga:  Dua Mayat di Sepang Kelod Pasutri Nikah Sirih

RPJMN 2025–2029 mencantumkan proyek pembangunan Bandara Bali Utara bersamaan dengan sejumlah infrastruktur besar lainnya seperti revitalisasi Taman Nasional Bali Barat, penataan kawasan Nusa Penida, pembangunan Pelabuhan Amuk di Candidasa, hingga pengembangan kawasan Ulapan dan jalan lingkarnya.

“Bali kini benar-benar diperhatikan. Ini momentum penting yang harus kita kawal bersama agar realisasinya berjalan sesuai rencana,” terang Gubernur Koster.

Dengan masuknya proyek Bandara Bali Utara ke dalam dokumen resmi negara, impian mempercepat pemerataan pembangunan Bali tak lagi sekadar wacana. Hal ini sinyal kuat bahwa Bali bersiap berlari lebih kencang ke depan. (Ketut Winata/balipost)

BAGIKAN