DENPASAR, BALIPOST.com – Metode KB suntik dipercaya efektif untuk mencegah kehamilan. Selain praktis, pengguna juga tidak harus repot-repot mengingat waktu untuk minum pil. Bahkan menurut Planned Parenthood, KB suntik 99 persen lebih efektif ketika digunakan secara tepat.
“KB suntik adalah pilihan yang cocok bagi wanita yang mencari beberapa jenis alat kontrasepsi dengan penggunaan jangka waktu yang lumayan panjang,” ujar seorang asisten profesor kebidanan klinis, ginekologi, dan direktur di The University of Illinois College of Medicine, Chicago, Jessica Shepherd, M.D.
Namun walaupun lebih praktis dan efektif, sebenarnya tidak ada alat kontrasepsi yang benar-benar sempurna, termasuk pula KB suntik. Efek samping selalu ada. Berikut sejumlah efek samping yang dapat terjadi dari penggunaan KB suntik, dikutip dari berbagai sumber:
1. Menstruasi mungkin akan berhenti
Dalam jangka pendek, Anda mungkin bisa mengalami menstruasi yang tidak teratur dan keluarnya bercak-bercak darah. Lalu setelah beberapa bulan, hormon progesteron yang terdapat dalam KB suntik menyebabkan lapisan rahim Anda menipis, sehingga menstruasi Anda mungkin jadi berhenti.
Kemudian setelah tidak lagi memakai KB suntik, Anda mungkin bisa mengalami pendarahan yang tidak teratur, karena tubuh Anda sedang mengeliminasi sisa-sisa progesteron.
2. Butuh beberapa waktu agar bisa hamil setelah berhenti KB suntik
Setelah berhenti menggunakan KB suntik, dibutuhkan sekitar 10 hingga 22 bulan agar kesuburan wanita kembali normal. Jadi jika Anda dan pasangan masih ingin merencanakan kehamilan segera, lebih baik pilih pil KB saja
3. Kepadatan tulang berkurang
Menggunakan KB suntik lebih dari dua tahun dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang Anda. Sehingga beberapa dokter menyarankan, agar wanita yang sedang memakai KB suntik meminum suplemen yang mengandung kalsium dan vitamin D.
4. Mungkin akan mengalami sakit kepala
Efek samping sakit kepala tidak hanya terjadi pada KB suntik. Sakit kepala cukup banyak terjadi pada berbagai jenis alat kontrasepsi lainnya.
5. Perut kembung
Perut kembung dan kram perut merupakan keluhan umum dari KB suntik. Hal ini karena progesteron bisa sedikit memperlambat kinerja usus pencernaan Anda, tetapi hal ini tidak berlangsung selamanya.
6. Berat badan bisa bertambah
Menurut studi 2009 yang dipublikasikan dalam American Journal of Obstetrics and Gynecology, pengguna KB suntik rata-rata berat badannya bertambah sebanyak 11 pound (5 kg) saat menggunakan alat kontrasepsi tersebut lebih dari tiga tahun, dibandingkan dengan para wanita yang menggunakan jenis alat kontrasepsi lainnya, yang hanya naik sebanyak tiga hingga empat pound (1,3 kg hingga 1.8 kg).
Walaupun KB suntik memiliki beberapa efek samping, beberapa ahli mengatakan bahwa KB suntik adalah metode kontrasepsi yang bagus. Namun, sebelum Anda menentukan jenis alat kontrasepsi apa yang akan dipakai, ada baiknya konsultasikan hal ini terlebih dulu dengan dokter atau bidan. (Goes Arya/balipost)