Pipa pembuangan limbah di Pantai Yeh Kuning saat mengalir berwarna keruh dan berbau. (BP/olo)

NEGARA, BALIPOST.com – Pembuangan limbah ke pantai masih mudah ditemui di pesisir Jembrana. Seperti di sejumlah usaha yang berada di pinggir pantai di desa Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana dan Cupel, Kecamatan Negara. Sejumlah pipa pembuangan dijulurkan langsung ke pantai yang berfungsi untuk pembuangan limbah.

Ironisnya, saluran limbah yang keluar dari pipa itu berada di pantai lokasi nganyut dan melasti. Seperti yang terlihat di Pantai Yeh Kuning, Kecamatan Jembrana. Pipa pembuangan limbah yang menjulur ke arah pantai itu menyebabkan lekungan di pantai akibat pembuangan air limbah.

Baca juga:  Kesepuluh Kalinya, Bandara Ngurah Rai Gelar Simulasi Penanganan Kedatangan Internasional

Dari pemantauan pertengahan pekan lalu, terlihat dua pipa berukuran sedang itu mengeluarkan air keruh dan berbau. Di sekitar pantai yang dekat Pura Segara Yeh Kuning ini sejatinya selain dikunjungi warga, juga sering digunakan warga untuk ngayut. Namun di tengah pantai berpasir gelap ini, terbelah oleh cekungan yang menjadi saluran air. Cekungan itu muncul lantaran adanya pipa pembuangan air ke pantai.

Air yang diduga limbah itu berwarna pekat dan berbau. Kebetulan siang tersebut, air sedang mengalir dengan bau yang cukup menyengat. Pipa tersebut menjulur dari dalam bangunan berpagar tinggi di pinggir pantai.

Baca juga:  Pereli Nasional Gerry Turun di Bali

Menurut warga yang ditemui, pipa itu diduga merupakan saluran pembuangan dari tambak udang di pinggir pantai. Air yang keluar dari pipa hanya saat tertentu saja, terutama setelah panen. Sejatinya kondisi ini sering dikeluhkan warga, terutama yang melakukan kegiatan di lokasi tersebut.

Sebab bau yang ditimbulkan cukup menyengat terutama saat terjadi pembuangan.

Selain di pantai Yeh Kuning, kondisi serupa juga tampak Desa Cupel. Saluran air yang  terhubung ke pantai itu berasal dari usaha tambak udang. Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana I Ketut Kariadi Erawan, saat dikonfirmasi melalui telepon tidak diangkat. Begitu halnya ketika wartawan mencoba megkonfirmasi lewat pesan pendek tidak ada jawaban. (surya dharma/balipost)

Baca juga:  Wayang dari Limbah Kertas
BAGIKAN

1 KOMENTAR

  1. Masalah yg begini begini tidak bisa dibiarkan lah cek semua bibir pantai seluruh Bali. Biar tidak seenaknya , mereka harus punya sistem pengolah air limbah jgn main buang buang kelaut saja.Kotorannya saja yg kita dapat hasilnya kalian ongkang2 kaki.Bagaimana ini DINAS PERIJINAN khususnya AMDAL. Jangan pura2 tidak tahu lah,skrang bukan jamannya lagi main sogok sana sogok sini dalam mengeluarkan perijinan.Harus riil dilapangan

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *