TABANAN, BALIPOST.com – Sesuai tahapan, rapat pleno hasil perolehan suara Pilgub Bali tingkat KPU Kabupaten Tabanan digelar, Kamis (5/7). Dalam rapat pleno yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam tersebut terungkap bahwa partisipasi pemilih di Tabanan menduduki peringkat teratas. Partisipasinya mencapai 82,5 persen.
Menurut Ketua KPU Tabanan, Ni Luh Darayoni, partisipasi pemilih tersebut bahkan melebihi target. “Meski ada golput tapi persentasenya sedikit. Di satu sisi tingkat partisipasi pemilih di Kabupaten Tabanan tertinggi, yakni 82,5 persen, bahkan melebihi target,” ucapnya.
Dalam pleno juga terdapat koreksi karena kesalahan input data Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang terjadi di tiga kecamatan yakni Selemadeg Timur, Tabanan dan Selemadeg Barat. Meski demikian hal itu tidak sampai mempengaruhi hasil perolehan suara di tingkat kecamatan.
“Jadi di DPT ini ada tertukar data perempuan dan laki-laki, jadi tidak sampai mempengaruhi hasil perolehan suara di tingkat kecamatan,” bebernya.
Dari hasil rekapitulasi, pasangan calon nomor satu, Wayan Koster dan Tjok Artha Ardhana Sukawati meraih 199.384 suara dari total 10 kecamatan yang ada di Kabupaten Tabanan. Sedangkan pasangan nomor dua, IB Rai Dharmawijaya Mantra dan I Ketut Sudikerta meraih 93.246 suara. Sementara untuk jumlah seluruh suara sah tercatat 292.630 suara dan suara tidak sah sebanyak 3.765 suara.
Meski pelaksanaan pemilu tahun ini sudah berjalan kondusif, aman dan lancar sesuai tahapan, namun ke depan KPU sebagai penyelenggara pemilu akan terus melakukan pembenahan. Terutama pada seluruh panitia penyelenggara pemilu baik itu PPK, PPS dan KPPS, khususnya dalam hal memasukkan data pemilih dalam DPT, DPPh dan DPTb agar tidak lagi banyak terjadi koreksi data DPT atau salah input data. “Ketelitian dari pihak penyelenggara akan terus kita tingkatkan kedepan,” tegasnya.
Di sela-sela rapat pleno hasil penghitungan suara tingkat kabupaten, saksi pacalon dua I Gede Budiatmika mengatakan secara keseluruhan telah menerima hasil pemilihan di 780 TPS di Tabanan. Dan berterima kasih kepada semua pihak yang sudah mengawal proses Pilgub dengan baik, khususnya dari pihak aparat keamanan.
Meski demikian, dirinya memberikan catatan kepada penyelenggara terkait pelaksanaan pungut hitung pemilihan umum agar ke depan lebih diatensi lagi. “Kami hanya meminta dalam penyelenggaraan pemilihan berikutnya bisa berjalan lebih baik lagi, ini terkait dengan catatan yang perlu diatensi yakni adanya sekelompok orang yang secara sistematis, berada di semua TPS, dengan menggunakan atribut tertentu, cenderung ada intimidasi dan penggiringan terhadap calon pemilih,” ucapnya.
Terkait catatan tersebut, Kordinator divisi hukum dan penanganan pelanggaran Panwaslu Tabanan, I Wayan Wirka mengatakan jajaran Panwas telah menjalankan tugas berpatokan pada tata cara yang berlaku. Dan sepanjang proses penyelenggaraan Pilgub Bali, dikatakannya, tidak ditemukan adanya pelanggaran ataupun laporan terkait adanya dugaan intimidasi yang bersifat sistematis seperti yang telah disampaikan. (Puspawati/balipost)