akomodasi
Ilustrasi. (BP/dok)

DENPASAR, BALIPOST.com – Pemerataan kesejahteraan di Bali makin baik. Kondisi ini salah satu indikatornya adalah penurunan gini ratio yang dicatat Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali.

Berdasarkan data, Gini Ratio Provinsi Bali pada September 2017 mencapai 0,379. Sementara pada Maret 2018 mengalami penurunan menjadi 0,377. Berdasarkan daerah tempat tinggal, Gini Ratio di daerah perkotaan pada Maret 2018 tercatat sebesar 0,381. Angka ini turun sebesar 0,004 poin dibanding Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,385.

Untuk daerah perdesaan, Gini Ratio Maret 2018 tercatat sebesar 0,317. Angka ini juga turun sebesar 0,015 poin dibanding Gini Ratio September 2017 yang sebesar 0,302.

Baca juga:  Potret Kemiskinan di Selat Karangasem, Tinggal Berdekatan dengan Penjabat

Menurut Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Dedi Cahyono, nilai gini ratio berkisar antara 0-1. Semakin tinggi nilai Gini Ratio menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi. Dengan data yang ada, seluruh gini ratio mengalami penurunan, artinya ketimpangan semakin kecil.

Selain gini ratio yang turun, jumlah penduduk miskin (penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) pada Maret 2018 di Bali mencapai 171,76 ribu orang (4,01 persen), turun sebesar 4,72 ribu orang dibandingkan dengan penduduk miskin pada September 2017 yang berjumlah 176,48 ribu orang (4,14 persen).

Baca juga:  Proyek Pembangunan Infrastruktur Meningkat, Kebutuhan Alat Berat Juga Melonjak

Selama periode September 2017 – Maret 2018, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan dan perdesaan mengalami penurunan. Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada September 2017 3,46 persen, turun menjadi 3,32 persen pada Maret 2018.

Demikian juga persentase penduduk miskin di daerah perdesaan turun dari 5,42 persen pada September 2017 menjadi 5,38 persen pada Maret 2018. Selama periode September 2017 – Maret 2018, Garis Kemiskinan naik sebesar 5,09 persen, yaitu dari Rp 364.064 per kapita per bulan pada September 2017 menjadi Rp 382.598 per kapita per bulan pada Maret 2018.

Baca juga:  Gelombang Pasang Tinggi, Proyek Revertment Dihentikan Sementara

Pada periode September 2017 – Maret 2018, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) mengalami kenaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan pada September 2017 tercatat sebesar 0,551 dan pada Maret 2018 naik menjadi 0,685. Demikian pula Indeks Keparahan Kemiskinan mengalami kenaikan dari 0,120 pada September 2017 menjadi 0,178 pada Maret 2018. (Citta Maya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *