Institut Teknologi Bandung (ITB) saat memasang alat pendeteksi gempa bumi. (BP/nan)

AMLAPURA, BALIPOST.com – Institut Teknologi Bandung (ITB) memasang alat pendeteksi gempa di Desa Ban, Kubu, Karangasem. Pemasangan alat itu dilakukan, mengingat di daerah tersebut merupakan koordinat di titik tengah antara Gunung Agung dengan Gunung Batur.

Perbekel Desa Ban, I Wayan Potag, Rabu (16/1) mengungkapkan, kalau saat ini baru satu alat yang sduah terpasang yakni lokasinya berada di samping Kantor Perbekel Ban. Kata dia, rencananya ITB bakal memasang sebanyak empat alat di empat titik.

Baca juga:  Rentan Picu Kerumunan, Pameran Ratusan Bonsai Tetap Digelar Saat Pandemi Covid-19

“Saat ini baru satu alat yang dipasang. Dan minggu depan rencananya ITB bakal kembali memasang alat yang sama di tiga titik yakni di Temakung, Bunga dan Cegi. Alat ini mulai akan berfungsi seminggu setelah di pasang,” ujarnya.

Potag mengatakan, dipilihnya Desa Ban menjadi lokasi pemasangan alat tersebut oleh ITB, mengingat di Desa Ban merupakan koordinat di titik tengah antara Gunung Agung dengan Gunung Batur Kintamani. Disamping itu juga, Desa Ban juga merupakan daerah Kawasan Rawan Bencana (KRB III) terkait erupsi Gunung Agung. Sehingga bila asa gempa atau gedaran dari kedua gunung itu alat dapat mendeteksinya.

Baca juga:  Dua LPD di Jembrana Masih "Sakit"

“Intensitas gempa yang terjadi selama ini juga sangat tinggi. Seperti saat erupsi Gunung Agung 2017 lalu sering sekali terjadi gempa. Bahkan sejumlah rumah warga mengalami retak-retak dan rusak ringan. Mungkin itu pertimbangan IBT memilih lokais di Ban,”katanya. (eka prananda/balipost)

 

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *