Ilustrasi. (BP/dok)

MANGUPURA, BALIPOST.com – Merebaknya isu penculikan anak di Kabupaten Badung selama beberapa hari terakhir telah meresahkan warga setempat. Kendati belum ada laporan resmi terkait korban penculikan anak, kabar penculikan sudah tersebar luas lewat media sosial di Gumi Keris, Badung.

Guna mengantisipasi berkembangnya isu tersebut, anggota dewan mengusulkan perbanyak tenaga keamanan sekolah untuk mencegah terjadinya penculikan anak. Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Badung I Made Ponda Wirawan berharap Dinas Pendidikan mengkaji usulan untuk tenaga keamanan sekolah.

Baca juga:  690 Siswa Masih Belajar di Pengungsian Rendang

Pasalnya, belum semua sekolah memiliki tenaga pengamanan, khususnya pada tingkat TK/PAUD dan Sekolah Dasar (SD). “Isu penculikan anak cukup meresahkan orangtua, terlebih bagi mereka yang anaknya masih mengenyam pendidikan dasar,” ujar Made Ponda, Selasa (28/2).

Untuk itu, kata dia, usulan agar sekolah-sekolah tingkat dasar seperti TK/PAUD dan SD memiliki tenaga pengamanan sekolah atau satpam. Upaya ini untuk memastikan kemanan siswa selama melaksanakan proses belajar mengajar, sampai dijemput oleh orangtuanya masing-masing. “Harus ada langkah-langkah antisipasi dari pemerintah agar tidak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” katanya.

Baca juga:  Tambahan Kasus COVID-19 Bali Turun ke 2 Digit, Sayangnya Korban Jiwa Naik Signifikan

Sebagai wakil rakyat, kata Ponda, dirinya banyak menerima keluhan tentang kekhawatiran orangtua siswa terkait keselamatan anaknya selepas pulang sekolah, khususnya bagi mereka yang antar jemput. “Selain menjaga keamanan sekolah secara keseluruhan, petugas kemanan ini juga bertanggung jawab dengan keamanan siswa selepas sekolah. Artinya, kalau siswa belum dijemput oleh orangtuanya, tidak diperkenankan keluar dari lingkungan sekolah,” tegasnya. (Parwata/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *