Jengkol jangan dikonsumsi berlebihan. (BP/ist)

DENPASAR, BALIPOST.com – Jengkol merupakan makanan khas Indonesia yang memiliki aroma khas. Jenis sayuran yang satu ini dapat diolah menjadi emping, semur, balado, atau lalap.

Selain rasanya enak, jengkol juga mengandung vitamin A, B, zat besi, fosfor, protein, dan karbohidrat. Namun demikian, makanan ini tidak boleh dikonsumsi berlebihan.

Jengkol mengandung Asam Jengkolat yang menyebabkan bau khas di makanan yang satu ini. Asam jengkolat ini merupakan jenis asam amino berunsur sulfur. Semakin tua jengkol, semakin banyak kandungan asam jengkolatnya. Begitu pula dengan jengkol yang masih mentah atau setengah matang.

Baca juga:  Kasus Gagal Ginjal Anak di Bali, Tak Ditemukan Penggunaan Sirop Praxion

Jika lambung dalam kondisi asam, keracunan jengkol mungkin saja terjadi. Pada kasus ini, asam jengkolat akan membentuk kristal. Kemudian, kristal tersebut akan menyumbat ginjal dan saluran kencing, sehingga berujung pada gagal ginjal akut.

Beberapa gejala yang biasanya terjadi, yaitu nyeri pinggang, frekuensi berkemih berkurang, jumlah urine berkurang, ada darah di urine, dan mual/ muntah

Jika kasus di atas terjadi dengan gejala yang ringan, pasien dapat mengonsumsi natrium bikarbonat secukupnya, serta minum air putih lebih banyak. Jika sulit menemukan natrium bikarbonat, minuman bersoda (berkarbonasi) dapat dijadikan alternatifnya.

Baca juga:  Bali Tuan Rumah Kongres "Wedding Planner" Dunia

Sedangkan pada kasus gagal ginjal berat, pasien harus dirawat di rumah sakit. Jika di saat perawatan keadaan tidak kunjung membaik, pasien biasanya dianjurkan untuk melakukan cuci darah (hemodialisa).

Berikut beberapa tips yang harus disimak sebelum memakan jengkol, dikutip dari klikdokter.com :

1. Jangan makan jengkol dalam keadaan perut kosong.
2. Hindari konsumsi jengkol bersamaan dengan makanan yang bersifat asam.
3. Jangan makan jengkol yang masih mentah atau setengah matang. Bila perlu, rendam dahulu jengkol di dalam tanah sebelum dimasak, agar kandungan asam jengkolatnya berkurang.
4. Hindari makan jengkol berlebihan. (Goes Arya/balipost)

Baca juga:  Lama Sakit, Maestro Tari Rangda Berpulang
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *