BANGLI, BALIPOST.com – Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (PKP) Bangli telah mengajukan proposal terkait  kerusakan lahan pertanian serta kerugian akibat bencana alam di Kintamani. Kementerian Pertanian berjanji bakal segera menindaklanjuti laporan proposal yang telah diajukan tersebut.

Menurut Kadis PKP Bangli, Wayan Sukartana, Jumat (23/3), jika proposal yang diajukan bakal segera ditindaklanjuti Kementerian Pertanian. “Proposal itu langsung kita ajukan ke Kementerian Pertanian. Pada prisnsipnya pusat berjanji bakal secepatnya menindaklanjuti proposal yang kita ajukan,” katanya.

Baca juga:  Super Marina Pertama di Bali "Diamond Sanur", Jadikan Sanur Pusat Pariwisata Terbaik Bali

Ia mengutarakan tim dari BNPB mulai 1 sampai 6 Maret menurunkan tim untuk melakukan pengecekan terhadap lahan yang rusak. Dikatakannya, bantuan yang diberikan dari pusat berupa program-program pengembangan tananan yang akan ditanam, termasuk memberikan bantuaan berupa bibit tanaman, seperti bibit cabai, bawang, dll. “Kalau bantuan berupa uang rasanya tidak. Kalau OPD lainnya kemungkinan dibantu berupa uang. Kalau di Kementerian Pertanian lebih cenderung  membantu berupa bibit tanaman,” katanya.

Baca juga:  Buka 2020, BPR Lestari Bali Kerjasama Penyaluran Kredit UMKM Rp 100 M dengan BJB

Lahan pertanian milik warga yang rusak akibat bencana alam luasnya mencapai 135.57 hektare. Jumlah tersebut dari semua desa yang terkena bencana, mulai dari Batur Selatan, Desa Songan A, Desa Trunyan, Desa Buahan, Desa Subaya, Desa Batur Utara, Desa Siakin, Desa Kedisan, Desa Batur Tengah, Desa Songan B, dan Desa Sukawana.

Lahan pertanian yang rusak tersebut dari berbagai macam jenis komoditas. Tanaman holtikurtura seperti cabai, bawang, tomat dan tanaman yang lainnya diestimasi kerugiannya mencapai Rp 6 miliar rupiah. (Eka Parananda/balipost)

Baca juga:  Pemangkasan Jatah DBH-CHT Resahkan Petani Tembakau
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *