Kejaksaan
Ilustrasi
SINGARAJA, BALIPOST.com – Penjagaan di kawasan Pusat Pendaratan Ikan (PPI) Dusun Pabean, Desa Sangsit, Kecamatan Sawan belakangan ini semakin diperketat. Sebelumnya, polisi hanya patroli sambil mengawasi aktifitas bongkar muat barang, kini setiap kapal yang bersandar di dermaga PPI melalui pemeriksana ketat.

Polisi memeriksa identitas diri, ABK dokumen kapal, dan barang yang dibongkar dari dalam dex kapal. Penjagaan ketat ini menyusul kunjungan Raja Saudi Arabia Salman Bin Abdul Azis Al Saud dan rombongan ke Bali hingga beberapa hari ke depan.

Baca juga:  Rutan Gianyar dan Napi Sumbang Sembako

Pada Minggu (5/3), sebelum membongkar muatannya kapal yang bersandar di dermaga PPI diperiksa oleh sejumlah anggota Polsek Sawan dan anggota Polisi Perairan (Polair) Polres Buleleng. Seluruh identitas ABK dan sejumlah penumpang umum yang ikut di dalam kapal menjadi pengawasan polisi. Tidak ketinggalan, barang yang diangkut termausk barang bawaan ABK tidak luput dari pengawasan polisi.

Kasubag Humas AKP Nyoman Suartika seizin Kapolres Buleleng AKBP Made Sukawijaya mengatakan dari pemeriksaan polisi tidak menemukan barang-barang yang mencurigakan. Kapal Layar Motor (KLM) Danakan ini dinahkodai Hanafi ini mengangkut 350 ikan hidup dari Sapeken, Madura, Jawa Timur (Jatim). Rencananya ikan ini akan dijual ke Denpasar dan beberapa daerah lain di Bali.

Baca juga:  Revitalisasi Pasar Umum Gianyar, Dibangun Enam Lantai Dilengkapi Eskalator

Sementara, identitas ABK atau penumpang yang ikut dalam kapal seluruhnya mengantongi identitas resmi, sehingga polisi mengizinkan ABK membongkar muatan. “Anggota Polsek dan Polair memeriksa kapal yang sandar di PPI. Ini masih kaitan atensi kita terhadap jalur “tikus” yang bisa saja dijadikan lokasi untuk menganggu situasi Bali selama kunjungan Raja Arab Saudi di Bali,” tegasya. (Mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *