Kepala KPw BI Bali Causa Iman Karana (kiri). (BP/dok)
DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam rapat kordinasi TPID Provinsi Bali ada dua hal pokok yang menjadi bahasan dalam rapat kali ini.

Pertama, tentang kesiapan TPID dalam menghadapi hari raya keagamaan yang akan jatuh pada akhir Maret hingga April mendatang ini TPID Provinsi Bali, melakukan berbagai persiapan.

Kedua, persiapan evaluasi TPID Kabupaten/Kota yang nanti akan dilombakan seperti TPID terbaik ataupun TPID terinovatif. “Kami berharap nantinya akan ada TPID dari Bali yang akan muncul di tingkat nasional, seperti tahun lalu Denpasar dan Badung,” ujar Kepala KPw BI Bali, Causa Iman Karana, Senin (6/3).

Baca juga:  2 ASN Positif COVID-19, Tiga Kantor Ditutup Sementara

Lebih lanjut ia menjelaskan, terkait dengan perayaan keagamaan di Bali terutama Hari Raya Nyepi berdasarkan data historis yang dimiliki Badan Pusat Statistik (BPS) cenderung tidak terlalu memberikan tekanan inflasi. “Namun juga mesti diakui jika Januari hingga Februari lalu inflasi Bali alami peningkatan, namun semua itu ada penyebabnya,” ucapnya.

Penyebab inflasi lebih disebabkan karena Volatile food yang terkena imbas dari sisi produksi yang terakibat cuaca buruk. Sedangkan dari sisi permintaan, banyak kegiatan Internasional pada bulan tersebut, hingga otomatis keduanya berimbas pada inflasi. “Kalau dari Administered price, jelas tarif listrik, elpiji, dan kenaikan biaya STNK juga jadi pemicu atau yang mendominas inflasi,” imbuhnya.

Baca juga:  Harga Fluktuatif, Pedagang Rugi Jual Cabai

Namun demikian pihaknya berharap kondisi ini akan segera mereda di bulan-bulan berikutnya. Meski demikian, menurut informasi dari BMKG, iklim di akhir Maret juga perlu diwaspadai. Masih ada ancaman El Nino yang berakibat kemarau panjang. “Tapi informasi dari Operasi Pangan Daerah (OPD) pada bulan Maret ini panen akan meningkat baik itu beras, cabe, bawang merah dan sebagainya,” tukas Causa.

Dengan adanya situasi ini pun ia menegaskan kondisi akan kembali membaik, juga dari tekanan inflasi dengan adanya hari raya keagamaan tidak menimbulkan dampak inflasi, pasalnya stok kebutuhan tercukupi.(citta maya/balipost)

Baca juga:  Buleleng Kerja Keras Tekan Inflasi
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *