BANYUWANGI, BALIPOST.com – Apes menimpa Muhammad Ridwan (40), nelayan jukung yang sedang memancing di Selat Bali. Warga Kampung Baru, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi ini nekad terjun ke laut setelah perahunya nyaris tertabrak KMP Bontang Ekspres yang berlayar dari Gilimanuk, Selasa (7/3) pagi.
Beruntung, korban berhasil selamat. Insiden ini terjadi pukul 07.00 WIB. Kala itu, korban melaut sendirian, menumpang perahu jukung putih. Saat asyik memancing, tanpa disadari didekatnya melintas KMP Bontang Expres, dinahkodai Budi Yeni Susanto (43).
Kehadiran kapal berukuran besar ini, membuat korban kaget. Tak ingin tertabrak, korban nekad terjun ke laut. Menghindari terjangan moncong kapal. Perahunya juga dibiarkan.
Melihat korban jatuh ke laut, nakohda langsung menghentikan laju kapalnya. Dibantu ABK, korban berhasil dievakuasi.
Kapal tak langsung merapat ke dermaga Ketapang, namun di dekat Markas TNI AL. Mendengar insiden ini, personel Satpolair Polres Banyuwangi ikut turun ke lokasi. Korban dievakuasi dari atas kapal, kemudian dilarikan ke darat menggunakan perahu nelayan.
Karena kondisinya membahayakan, korban dilarikan ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo, Ketapang. ” Korban dalam kondisi sehat. Setelah ditangani petugas medis, dia diperbolehkan pulang ke rumah. Tidak ada luka serius yang dialami,” kata Kasatpolair Polres Banyuwangi AKP Subandi.
Selain mengevakuasi korban, kru kapal juga menarik perahu jukung milik korban. Evakuasi melibatkan speadboat milik KMP Bontang Expres.
Usai evakuasi korban dan perahunya, KMP yang berlayar dari Gilimanuk ini baru merapat ke dermaga Ketapang. Bongkar muat berjalan normal.
Subandi menjelaskan insiden ini dipicu cuaca. Saat KMP Bontang berlayar, perahu korban hanyut terbawa arus. Lalu, memasuki zona lintasan kapal ferry. Untungnya, nakohda kapal bergerak sigap. Kemudi kapal diarahkan menghindari perahu milik korban. ” Jadi, perahu terseret arus. Lalu, masuk ke jalur lintasan kapal ferry,” jelasnya.
Pihaknya mengingatkan para nelayan Ketapang – Gilimanuk agar berhati-hati. Menurutnya, Selat Bali termasuk jalur lalulintas laut sangat padat. Banyak kapal besar bermuatan barang maupun penumpang yang melintas. ” Kita imbau, perahu nelayan harus melintasi jalur aman agar tidak mengganggu pelayaran kapal. Sebab, berbahaya,” pungkasnya. (budi wiriyanto/balipost)