BANGLI, BALIPOST.com – Sebanyak 76 kepala keluarga (KK) korban bencana alam dari dua desa yakni Desa Songan dan Desa Batur, Kintamani, Bangli, bakal direlokasi pemerintah ke dua titik lahan hutan yang sudah disiapkan. Pemerintah Kabupaten Bangli menargetkan, relokasi 76 KK tersebut bakal rampung pada bulan Mei mendatang.
Ditemui Selasa (7/3), Bupati Bangli I Made Gianyar menjelaskan bahwa untuk relokasi warga yang terkena bencana tersebut, bersama jajarannya belum lama ini sudah menghadap langsung ke beberapa kementerian untuk memohon bantuan.
Pertama pihaknya mendatangi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk memohon dana siap pakai (DSP). Hasilnya BNPB bakal memberikan dana DSP untuk membangunkan rumah bagi warga korban bencana yang nilainya Rp 40 juta per unit.
Sebagaimana arahan dari Deputi Tanggap Darurat, sebelum dana DSP dicairkan, pemerintah kabupaten diminta memastikan keberadaan dan status lahannya. Hal itu dimaksudkan untuk mencegah adanya penyimpangan. “Dana ini bisa keluar kalau tanahnya sudah pasti. Bapak Deputi tidak mau dananya keluar tapi tanahnya tidak pasti,” kata Gianyar.
Selain ke BNPB Bupati bersama jajarannya juga mengaku menghadap langsung Menteri Sosial Kofifah Indar Parawansa. Selain menyatakan siap memberikan bantuan lanjutan saat perelokasian, Mensos kata Gianyar juga membantu membangun komunikasi dengan Kementerian Kehutanan (Kemenhut) mengenai penukaran lahan.
Sementara itu dari pihak Kemenhut, Pemkab Bangli diizinkan untuk memanfaatkan lahan hutan sebagai tempat perelokasian warga korban bencana dengan system tukar menukar 1:1. Hanya saja karena system tukar menukar memerlukan proses yakni pembentukan tim, maka agar perelokasian bisa dilakukan secepatnya solusinya akan dilakukan proses pinjam pakai terlebih dahulu. “Setelah itu nanti ditindaklanjuti dengan proses tukar menukar,” jelasnya.
Selain ke Kemenhut, Bupati Made Gianyar juga menghadap ke Kementerian PU terkait perbaikan infrastruktur yang rusak akibat bencana. “Pada intinya spiritnya pemerintah pusat semua siap membantu,” jelasnya.
Sementara, Bupati menyebutkan mengenai 76 KK yang bakal direlokasi, 26 KK diantaranya merupakan warga Banjar Bantas Desa Songan dan 50 warga lainnya merupakan warga di Banjar Yeh Mampeh dan Batu Sepit Desa Batur.
Mereka akan direlokasi ke dua titik lahan hutan yang lokasinya tak jauh dari desa masing-masing. “Yang di Yeh Mampeh akan direlokasi di dekat Yeh Mampeh, yang warga Banjar Bantas akan direlokasi di wilayah Desa Songan,” bebernya. (dayu rina/balipost)