LAMONGAN, BALIPOST.com – Menjelang peringatan hari raya Nyepi, umat Hindu di Lamongan terus melakukan berbagai persiapan. Salah satunya dengan membuat ogoh-ogoh sebagai salah satu rangkaian peringatan hari raya Nyepi, Tahun Baru Saka 1939 yang akan di arak keliling desa.
Aktivitas pembuata ogoh-ogoh ini bisa ditemui di Desa Balu, Kecamatan Turi, Lamongan. Sejumlah pemuda nampak sibuk menyelesaikan empat ogoh-ogoh di area Pura Swetamaha Suci desa setempat.
Pembuatan ogoh-ogoh yang melambangkan simbol kejahatan atau bhuta kala ini sendiri sudah mencapai delapan puluh persen. Mereka sudah memasuki tahap finishing karena pengerjaannya sudah dikerjakan sejak Januari lalu.
Menurut Ketua Panitia Persiapan Nyepi, Wisnu, secara keseluruhan sebanyak tujuh ogoh-ogoh dibuat dalam perayaan Nyepi. Empat dikerjakan di area pura, sedangkan tiga lainnya di rumah warga dengan biaya yang dikumpulkan dari para dermawan.
Ia mengatakan pembuatan ogoh-ogoh berlangsung lama lantaran tidak semua umat Hindu dapat membuat ogoh-ogoh. Dibutuhkan kreatifitas serta ketelatenan dalam membuat karakter bhuta kala yang nantinya diarak keliling kampung hingga dibakar itu.
Selain membuat ogoh-ogoh, sejumlah persiapan lain juga telah dipersiapkan pengurus pura, seperti melasti dan upacara tawur agung kesanga. Desa Balun sendiri dikenal dengan sebutan Desa Pancasila karena terdapat tiga agama, yakni Hindu, Islam, dan Kristen yang dianut warga di desa itu dengan tempat ibadah yang saling berdampingan. (kmb/surabayatv)