NEGARA, BALIPOST.com – Ditengah gencar-gencarnya Pemkab Jembrana mempromosikan pariwisata Gumi Makepung, masih saja terjadi perilaku yang mencederai semangat tersebut. Seperti yang dialami sejumlah wisatawan mancanegara di Terminal Gilimanuk belum lama ini. Buruknya pelayanan akses transportasi di Terminal yang berdekatan dengan Pelabuhan Gilimanuk ini menjadi sorotan para turis.
Padahal di Gilimanuk merupakan pintu masuk ke Bali dari Pulau Jawa. Selain tidak adanya informasi tarif transportasi di loket tiket, banyak berkeliaran calo hingga rebutan penumpang yang membuat tidak nyaman para turis.
“Terminal bus (Gilimanuk) ini sangat mengecewakan dan memalukan bagi Bali, transportasi disini seperti kembali 20 tahun lalu,” keluh Fiona Coates, turis yang beberapa waktu lalu di Terminal Gilimanuk.
Coates yang udah sejak 20 tahun lalu berkeliling wisata Indonesia dengan berbagai kendaraan umum, menilai pelayanan di terminal ini paling mengecewakan.
Mereka merasa terancam dan tidak nyaman dengan ulah para calo yang terkesan memaksa. Coates berharap kejadian ini bisa menjadi perhatian serius pemerintah. Gilimanuk belakangan menjadi akses utama para turis yang hendak ke Bali terutama paket wisata dari Jawa Timur seperti Banyuwangi dan Bromo. Hal tersebut berdampak naiknya pengguna jasa pelayaran Selat Bali dari wisatawan mancanegara.
Kepala Dinas Perhubungan, Kelautan dan Perikanan, Made Dwi Maharimbawa, dikonfirmasi Minggu (12/3) mengaku akan melakukan pengecekan dulu kepada Kepala Terminal. Maharimbawa mengakui mulai banyaknya turis yang melintas lewat transportasi darat melalui Gilimanuk. “Nanti kami akan cek dulu, ini menjadi perhatian kami,” terangnya (surya dharma/balipost)