DENPASAR, BALIPOST.com – Sejak Irjen Pol. Dr. Petrus Reinhard Golose menjabat Kapolda Bali, kasus premanisme berkedok ormas terus diungkap. Oknum anggota ormas yang melakukan pungli ditangkap dan dijebloskan ke sel.
Bahkan Kapolda memerintahkan kepada jajaranya supaya mengungkap tuntas kasus tersebut. “Polda Bali berkomitmen akan melakukan penangkapan jika ada instansi atau ormas yang melakukan pungutan liar. Kami akan tindak tegas dan tidak ada ampun jika ada ormas melakukan pungli. Hal itu disampaikan Bapak Wakapolda (Brigjen Pol. Alit Widana) saat jadi narasumber FGD diselenggarakan oleh Lembaga Ketahanan Nasional di Kantor Gubenur Bali kemarin,” kata Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja, Rabu (15/3).
Dalam paparannya, lanjut Hengky, Wakapolda Alit Widana juga menyampaikan kompleksitas gangguan keamanan saat ini tidak lagi bersifat konvensional. Namun kini berkembang dalam bentuk kejahatan lintas negara atau transnational crime.
Kasus itu diantaranya pembajakan, kejahatan pencucian uang, perdagangan gelap narkotika dan senjata. Selain itu ada perdagangan manusia, penyelundupan manusia, kajahatan dunia maya, illegal logging, illegal fishing dan jaringan terorisme internasional.
Polri termasuk Polda Bali sebagai institusi yang diberikan tanggung jawab cukup besar oleh negara untuk menjaga dan memelihara kamtibmas. Namun mewujudkan stabilitas keamanan nasional bukan menjadi tanggug jawab Polri saja, tetapi tanggung jawab semua elemen masyarakat. Dengan demikian pembangunan nasional dapat berjalan dengan lancar.
Jenderal asal Kerambitan, Tabanan ini, pada kesempatan itu mengajak semua lapisan masyarakat supaya membentengi diri dari berbagai macam upaya yang ingin memecah belah bangsa. Caranya melalui implementasi dari hak dan kewajiban sebagai warga negara dalam rangka mempertahankan Bangsa Indonesia. (Kerta Negara/balipost)