Terlihat Aji Wijayanto saat dipapah polisi karena tidak bisa berjalan akibat luka tembakan di kedua kakinya.(BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com – Lima bulan menghirup udara segar pasca kabur dari sel tahanan Mapolsek Ubud. Polisi akhirnya kembali meringkus Aji Wijayanto, di Boyolali, Jawa Tengah, Sabtu (18/3). Namun saat pengembangan barang bukti, pelaku 22 tahun ini sempat kembali berupaya kabur hingga akhirnya polisi melepaskan timah panas di kedua kaki pelaku.

Kapolres Gianyar, AKBP Waluya, Minggu (19/3) menjabarkan, usai kabur dari tahanan Mapolsek Ubud, menggunakan sepeda motor polisi, Aji Wijayanto langsung mengarah ke Terminal Ubung. Di Terminal tersebut pelaku menggadaikan sepeda motor Honda Vario seharga Rp 200 Ribu. “Dengan uang itu pelaku lansung naik bus menuju pelabuhan Gilimanuk, setelah menyebrang ia langsung ke rumah kakeknya di Bayolali, Jawa tengah,“ jabarnya.

Baca juga:  Empat Pesepak Bola Lokal Perkuat Bali United

Dari Boyolali pelaku juga sempat berpindah ke Jambi, kemudian kembali ke Boyolali. Nah selama perpindahan ini lah polisi berhasil mendeteksi pergerakan DPO (Daftar Pencarian Orang) yang sudah diburu selama lima bulan lebih ini. “Aji Wijayanto akhirnya ditangkap di rumah kakeknya di Boyolali, Jawa Tengah. Pelaku bersembunyi di sejumlah tempat, dan terkahir terdeteksi di Boyolali sehiongga langsung dilakukan penyergapan oleh polisi,“ katanya.

Nah saat dilakukan pengembangan barang bukti sepeda motor di seputaran Denpasar, Aji Wijayanto kembali berupaya kabur, hingga akhirnya polisi melepaskan timah panas. Tembakan pertama berhasil menyasar kaki kiri, tidak mampu membuat jera pria bertubuh kurus ini. Polisi pun kembali melepaskan tembakan ke dua, yang menancap di kaki kanannya. Tembakan inilah yang membuat Aji Wijayanto terkapar.

Baca juga:  Kadek Dimas dan Komang Tri Taken Kontrak di Tim Senior

“Saat pengembangan sepeda motor dia sempat berupaya kabur, hingga polisi harus melepaskan tembakan. dan sampai sekarang masih menyelidiki keberadaan sepeda motor yang dicuri kemarin, karena pengakuan sementara pelaku sepeda motor itu digadaikan kepada orang tidak dikenal,“ tambah Kapolres.

Disingung adanya keterlibatan orang lain yang membantu pelaku kabur, AKBP Waluya mengaku masih mengembangkan hal tersebut. Disamping itu ia mengatakan sudah melakukan tinak lanjut dari kasus ini, salah satunya memperbaiki tahanan Mapolsek ubud yang saat ini sudah di beton. “Termasuk petugas jaga saat itu sudah meyelesaikan persidangan dan sudah mendapat sanksi,“ katanya.

Baca juga:  Warga Bali Tertular COVID-19 Masih Terus Bertambah, Jangan Bosan Disiplin Prokes

Sementara Aji Wijayanto yang ditemui Minggu, nampak harus dipapah polisi karena kesulitan berjalan, ia juga terus merintih akibat luka tembakan polisi di kedua kakinya. Aji Wijayanto mengaku nekat kabur karena merasa frustasi saat berada di dalam ruang tahanan. “Saya stress sekali berada di sel tahanan, makanya berupaya kabur,“ katanya.

Selain tinggal di rumah kakeknya di Boyolali, pelaku juga mengaku mengisi waktu dengan bekerja serabutan di pesantren. Aji juga mengaku selama bersembunyi kakeknya tidak tahu-menahu jika dia merupakan tahanan Polsek yang kabur. “Kakek saya tidak tahu. Keluarga tidak tahu kalau saya ini tahanan,” tandasnya. (manik astajaya/balipost)

 

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *