GIANYAR, BALIPOST.com – Aksi penambangan illegal di sepanjang aliran Tukad Petanu, kembali berdampak pada keruhnya air di Objek Wisata Air Terjun Tegenungan yang berada di hilir. Kondisi ini tentu sangat disayangkan, mengingat objek wisata tersebut dikunjungi ratusan wisatawan setiap harinya. Hal ini dikeluhkan pengelola Air Terjun Tegenungan Gusti Made Raka, Minggu (19/3).
Gusti Made Raka mengungkapkan keruhnya air di Objek Wisata Air Terjun Tegenungan sudah terjadi sejak lama. Kondisi ini terjadi akibat material penambangan batu padas di aliran Tukad Petanu yang berada di hulu. “Banyak pengunjung yang merasa kecewa karena berharap bisa mandi, namun harus mengurungkan niatnya setelah melihat air keruh,“ ungkapnya.
Meski demikian saat ditanya oleh wisatawan ia kerap beralasan akibat hujan yang terjadi beberapa hari sebelumnya. ia mengaku merasa malu bila menyampaikan kepada wisatawan alasan penambangan illegal. “Hanya alasan itu bisa kami pakai saat hujan, kalau sudah kemarau tapi masih keruh di sini kadang kami bingung memberi alasan kepada wisatawan,“ katanya.
Ditegaskan, pihaknya pun sudah melapor kondisi ini ke Satpol PP Gianyar hingga ke kalangan DPRD Gianyar. Karena aksi penambangan illegal sudah mengganggu objek wisata yang nota bena support oleh pemerintah. “Dulu kami sering melapor ke Satpol PP, setelah di sidak memang mau keruhnya berkurang, namun beberapa bulan berselang air kembali keruh lantaran penambang illegal kembali beroperasi,“ ucapnya.
Pihaknya pun kini berharap kepada anggota kepolisian yang kini memiliki kewenangan melakukan penertiban aksi penambangan illegal. “Informasinya sekarang kewenangan dikepolisian, kami harap penambang ini ditertibkan khususnya di Tukad Petanu,“ pintanya.
Sementara berdasarkan pantauan Bali Post, disepanjang aliran Tukad Petanu memang terdapat banyak bekas aksi penambangan, seperti tebing yang terpangkas. Namun kini beberapa pelaku illegal ini kerap kucing-kucingan, karena sebelumnya beberapa kali disergap polisi.
Sementara Kapolres Gianyar AKBP Waluya yang dikonfirmasi menegaskan akan kembali menerjunkan anggota untuk melakukan pengawasan aksi penambangan illegal di Tikat Petanu. “Informasi ini akan segera kami tindak lanjuti, bila memang amsih ada pasti pelakunya akan segera diamankan,“ ucap perwira melati dua dipundaknya ini. (manik astajaya/balipost)