DENPASAR, BALIPOST.com – Dalam tiga bulan terakhir, terdapat enam kapal ikan terbakar di Pelabuhan Benoa. Kapal-kapal itu saat terbakar sedang bersandar di pelabuhan yang lokasinya ada di Kota Denpasar tersebut.
Diduga posisi menyandar yang berhimpitan menjadi penyebab kapal mudah terbakar. Pasalnya ada ratusan kapal ikan yang bersandar pada saat bersamaan di pelabuhan tersebut.
Selain mudah terbakar, parkir yang berhimpitan juga membuat kapal rentan mengalami kerusakan. “Pelabuhan Benoa memang itu kasus sering terjadi. Apalagi bila gelombang tinggi sehingga tidak ada yang berani melaut dan kapal-kapal ikan menumpuk. Saat ini saja ada 401 kapal tuna lagi nyandar,” kata Kapolsek Kawasan Laut Benoa Kompol Nyoman Gatra, Senin (20/3).
Kompol Gatra mengatakan, pada 25 Januari tercatat tiga kapal ikan terbakar, yaitu KM Bali Jaya 05, KM Mekar Gloria Utama dan KM Mekar Jaya Abadi. Ketiga kapal tersebut milik PT Jaya Kota. Sedangkan pada 19 Maret, ada tiga kapal terbakar yaitu KM Sanjaya 12 milik PT SBU dan dua KM Naga Mas milik PT Naga Mas Perkasa.Ditanya upaya antisipasi dilakukan polsek dan instansi terkait, mantan Wakapolsek Kuta ini menjelaskan pihaknya sudah minta kepada para pengusaha perikanan yang ada di Pelabuhan Benoa agar setiap kapal dijaga minimal dua orang. Selain itu mereka wajib melengkapi kapalnya dengan apar (alat pemadam kebakaran) di masing-masing kapal.
Tujuannya bila ada percikan api bisa langsung dipadamkan. Sedangkan untuk menertibkan para ABK dan penjaga kapal, Polsek mengimbau supaya disiplin waktu dan tidak boleh berkeliaran di luar kapal di atas pukul 22.00 Wita.
Polsek juga sudah membuat sistiem komunikasi radio terpadu (SKRT) sehingga jika terjadi kebakaran, informasi bisa cepat diterima instansi terkait terutama Damkar, BPBD dan petugas keamanan yang ada di pelabuhan. “Sedangkan kepada PT Pelindo III, kami minta agar penyediaan hidran air diperbanyak di lingkungan pelabuhan. Kami juga mengimbau kepada instansi terkait agar posisi kapal ikan yang nyandar tidak sampai over load seperti saat ini,” ujarnya. (Kerta Negara/balipost)