TUBAN, BALIPOST.com – Berwisata dengan menyusuri derasnya sungai dan terjalnya bebatuan mungkin sudah menjadi hal biasa. Nah, di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, terdapat destinasi wisata unik, yakni menyusuri sungai yang ada di dalam goa menggunakan perahu karet.

Didalamnya terdapat pemandangan menakjubkan berupa jutaan kelelawar yang bergelantungan di dinding goa serta air terjun tak lazim yang terletak di dalam goa tersebut. Lokasinya ada di Goa Ngerong, Desa Rengel, Kecamatan Rengel.

Sebelum berangkat menyaksikan air terjun dalam goa, para wisatawan diwajibkan menggunakan peralatan lengkap, seperti pelampung dan helm. Untuk menyusuri sungai hingga ke goa, perjalanan dapat di tempuh dengan menggunakan perahu karet.

Baca juga:  Puluhan Paket Ganja Seberat 23,7 Kilo Dimusnahkan

Tak perlu khawatir, wisatawan akan dididampingi oleh ahlinya. Hal tersebut dilakukan mengingat medannya yang ekstrem dan hanya sedikit orang yang hapal medan.

Perjalanan menyusuri Goa Ngerong ini dianjurkan dilakukan pada malam hari agar tidak diserang oleh jutaan kelelawar yang bermukim di dinding-dinding goa. Pada malam hari mereka keluar goa untuk mencari makan.

Dibutuhkan waktu sedikitnya dua hingga tiga jam untuk menuju ke air terjun yang ada di dalam goa ini. Pasalnya, wisatawan harus menyusuri sungai gelap gulita ini sejauh tiga kilometer ditambah banyaknya batuan tajam yang ada di sepanjang sungai sehingga harus ekstra hati-hati agar perahu tidak bocor.

Baca juga:  Cara Miliki Rambut Lembut dan Halus

Di sepanjang perjalanan, wisatawan akan disuguhi jutaan kelelawar yang bergelantungan di dinding-dinding goa. Rasa letih serasa sirna begitu sampai di lokasi air terjun. Ketinggiannya sekitar lima meter, air terjun ini memiliki eksotisme tersendiri yang tidak ada di tempat lain, mengingat lokasi air terjun berada di dalam goa.

Airnya yang jernih dan sangat deras ini memaksa para pengunjung untuk berlama-lama mandi di kolam di dasar air terjun. Bahkan para pengunjung bisa mengabadikan momen perjalanan yang seru tersebut dengan berfoto menggunakan latar belakang air terjun nan elok ini.

Baca juga:  Pasar Umum Semarapura Harus Prioritaskan Produk Lokal

Salah satu pengunjung air terjun, Dwi Rahayu, mengatakan sangat terkesan. Ia mengaku menghabiskan waktu sekitar 2-3 jam untuk sampai di air terjun itu namun terbayar karena lokasinya yang tidak biasa. “Asyik disana,” katanya. (Sumali Malwapati/surabayatv)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *