BANGLI, BALIPOST.com – Kabupaten Bangli menjadi kabupaten termiskin ketiga di Bali setelah Karangasem dan Buleleng. Hal itu dibuktikan dengan banyaknya Kepala Kelurga (KK) miskin di gumi sejuk tersebut.
Kadis Sosial Kabupaten Bangli I Nengah Sukarta mengatakan, di Bangli angka kemiskinan mencapai 11.055 Kepala Keluarga KK (35.861 jiwa). Jumlah ini mengantarkan Kabupaten Bangli menjadi daerah yang memiliki penduduk termiskin ketiga di Bali setelah Karangasem dan Buleleng.
Dari 11 ribu lebih KK miskin tersebut dominan berada di Kecamatan Kintamani dari 15 desa. Desa-desa tersebut di pinggiran Danau Batur sekitarnya dan desa-desa di balik bukit pegunungan Kintamani. “Salah satu faktor penyebab tingginya angka kemiskinan di 15 desa tersebut akibat terbatasnya akses tranfortasi dan ekonomi. Pasalnya, kondisi georgrafis desa-desa tersebut bermedan berat,” ungkap Sukarta.
Sukarta mengatakan, sekarang ini pihaknya sedang fokus menangani kasuk kemiskinan di desa tersebut. Kata dia, sejumlah program pengentasan kemiskinan sudah dilakukan sejak 2015.Dimana program tersebut antara lain bedah rumah, pemberdayaan dan peningkatan ketrampilan, pelayanan dan membuka akses ekonomi masyarakat. Termasuk perlindungan dan pelatihan keterampilan untuk penyandang disabilitas. “Sekarang ini kita telah lakukan verfikasi dan validasi terkait Rumah Tangga Miskin (RTM) yang diikuti 72 desa/kelurahan yang diwakili 2 orang aparat desa/kelurahan. Kita harap data mikro dari desa/kelurahan hasil verifikasi dan validasi diharapkan bisa rampung, setelah hari raya Nyepi,” jelasnya.
Lebih lanjut dikatakannya, langkah itu dilakukan untuk mendapat data mikro (dari bawah) dari dampak program-program pengentasan kemiskinan yang telah kita lakukan. Dengan begitu selama dua tahun ini apakah ada pergeseran (kemajuan).
Misalkan kalau tidak ada perubahan, bararti program pengentasan kemiskinan yang tidak tepat sasaran. “Untuk itu perlu dievaluasi dan dikaji lagi,” tegas Sukarta. (Eka Parananda/balipost)