MANGUPURA, BALIPOST.com – Pada Ngembak Geni, Rabu (29/3), Desa Adat Tuban menggelar pasar Majelangu. Bertempat di sepanjang jalan raya Tuban, pasar majelangu ini juga diisi dengan berbagai kegiatan dan stan pedagang serta diisi dengan tradisi seperti embed-embedan.
Wakil Bendesa Tuban, baga Pawongan, Ketut Lenen mengatakan, memasuki tahun ke-3, pasar majelangu ini digelar sebagai bentuk silaturahmi antarwarga di sekitar lingkungan Desa Adat Tuban. Sebagian besar stan pedagang diisi oleh warga di lingkungan Desa Adat Tuban.
Sebanyak kurang lebih 90 stan ikut meramaikan kegiatan tahunan ini. Terkait dengan tradisi emed-emedan, Lenen mengatakan, jaman dahulu kegiatan ini dilaksanakan di depan Pura Desa Tuban, di bawah pohon beringin dengan menggunakan bangsing, atau akar dari pohon beringin.Saat ini, tradisi emed-emedan menggunakan sarana berupa tali tambang. “Tradisi ini biasanya digelar saat hari raya Nyepi. Namun, karena saat ini nyepi sudah mendunia, maka untuk menghormati perayaan Nyepi tersebut, tradisi emed-emedan dialihkan pada hari ngembak Geni,” katanya.
Menurutnya, makna tradisi emed-emedan ini adalah hanya untuk kebersamaan dan untuk bergembira ria. Dulu pesertanya memang dari muda-mudi, namun saat ini juga diikuti oleh ibu-ibu PKK. “Kami berharap, ke depan tradisi ini bisa lebih semarak,” harapnya. (Yudi Karnaedi/balipost)