BANGLI, BALIPOST.com – Kawasan hutan di Kintamani selama ini kerap dilanda kebakaran terutama saat musim kemarau. Untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan, khususnya yang ada di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Bukit Payang dan Penelokan, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) wilayah II Bali berencana bakal tambah MPA (Masyarakat Peduli Api).
Kepala Seksi Konservasi Wilayah II BKSDA Bali Sulistyo Widodo mengungkapkan lahan hutan yang dikelola BKSDA saat ini yakni TWA Penelokan seluas 574,27 hektar dan TWA Bukit Payang seluas 2.075 hektar. Dari kedua TWA tersebut, TWA Penelokan diakuinya paling sering dilanda kebakaran.
Sulistyo mengatakan, untuk mencegah terjadinya kebakaran hutan pihaknya selama ini melibatkan masyarakat secara penuh. Pihaknya bersama Balai Pengendalian Perubahan Iklim telah membentuk kelompok MPA.
Sejauh ini sudah ada dua kelompok MPA yang telah dibentuk yakni kelompok MPA di Desa Buahan dan Kedisan. “Rencananya kedepan kita bakal tambah MPA di Desa Batur,” ungkapnya.Kelompok MPA tersebut, kata Sulistyo, dibentuk untuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat lainnya mengenai teknik pengendalian api saat terjadi kebakaran hutan. “MPA ini juga kita berikan alat pemadam sederhana seperti gebyok, garuk untuk penanganan kebakaran,” ujarnya.
Sulistyo menilai selama ini kesadaran dan kepedulian masyarakat yang tinggal di dekat kawasan hutan untuk menjaga hutan sudah cukup tinggi. Hal ini terbukti dari upaya pemadaman cepat yang dilakukan masyarakat setiap terjadi kebakaran hutan dengan alat sederhana. “Kepedulian masyarakat untuk menjaga hutan sudah cukup tinggi. Hanya kita tetap ingatkan kembali mengenai pencegahannya,” imbuhnya. (Dayu Swasrina/balipost)