SEMARAPURA, BALIPOST.com – HET harga elpiji 3 kilo untuk kawasan Nusa Penida ditentukan sebesar Rp 15 ribu. Namun pantauan di lapangan harga elpiji di Klungkung kepulauan tersebut bisa mencapai Rp 24 ribu.
Kondisi ini pun membuat harga yang ditetapkan dengan pembelian yang dilakukan masyarakat mengalami selisih yang amat tinggi. Pemkab Klungkung pun berupaya untuk menekan harga elpiji 3 kilo ini agar sama dengan Klungkung daratan.
Kabag Pembangunan dan Ekonomi Sekretariat Pemkab Klungkung I Ketut Sena menjelaskan pihaknya memiliki dua opsi untuk menekan harga elpiji 3 kilo di Nusa Penida. Pertama dengan meminta subsidi kepada Pertamina agar harga dasar yang diberikan di Nusa Penida lebih murah dan menekan harga penyeberangan sehingga harga Elpiji memiliki harga yang sama antara Klungkung daratan dan Nusa Penida.
Untuk opsi pertama, pihaknya mengaku telah mengajukannya ke Pertamina. Namun Pertamina meminta kajian sebagai syarat pengusulan ke pusat.Sementara terkait subsidi penyeberangan, pihaknya masih melakukan perumusan, baik biaya yang akan dikeluarkan dan jumlah keperluan masyarakat. Selain itu, Ketut Sena masih menunggu keringanan harga dasar elpiji dari Pertamina. “Rencananya kina menggunakan keduanya yakni keringanan harga dasar dari Pertamina dan juga kita terapkan subsidi penyeberangan,” bebernya saat dikonfirmasi, Rabu (29/3).
Perlu diketahui pada anggaran induk 2017, Bagian Pembangunan dan Ekonomi Sekretariat Pemkab Klungkung menganggarkan Rp 259 juta untuk subsidi penyeberangan. Biaya tersebut untuk biaya penyeberangan beras ke Nusa Penida. Pengiriman beras ini ditargetkan sebesar 96 ton per bulan.
Beras yang didistribusikan tersebut merupakan hasil panen petani lokal yang digarap oleh tiga KUD di Kabupaten Klungkung yakni KUD Gelgel, KUD Takmung dan KUD Dawan. Beras lokal ini nantinya akan disalurkan ke 14 BUMDes yang ada di Nusa Penida. (Dewa Farendra/balipost)
