JAKARTA, BALIPOST.com – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dibawah kepemimpinan Arief Yahya terus menyisir semua simpul-simpul potensi pasar wisman. Mereka bakal menggelar program selling melalui Indonesia Tourism Table Top (ITTT) di dua kota besar di Vietnam, yakni Ho Chi Minh City.
Acaranya digelar Senin (3/4) di Ho Chi Minh City dan Hanoi pada 5 April 2017. Rencananya, akan dibawa 20 sellers. “Untuk di Ho Chi Minh City akan dilaksanakan di hotel Sheraton Palace sedangkan di Hanoi akan dilaksanakan di Melia Hotel. 20 seller akan bertemu dengan 40 buyers asal kota Vietnam terutama Ho chi Minh City dan Hanoi,” ujar Deputi Pemasaran Mancanegara I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Asia Tenggara Kemenpar Rizki Handayani.
Rizki menjelaskan, ke-20 sellers akan diboyong dari Kepri, Jakarta, Jawa-Barat, Bali dan DIY. Destinasi yang sudah siap dipasarkab, selain menjual objek wisata favorit masing masing daerah, misi kali ini juga mengedepankan konten produk destinasi wisata Joglosemar (Jogjakarta, Solo dan Semarang). Terutama salah satu destinasi prioritas atau biasa disebut 10 Bali Baru yakni Candi Borobudur yang ditawarkan kepada para buyers dari Vietnam. “Selain sebagai candi terbesar di Dunia, Candi Borobudur dipilih karena kecenderungan wisatawan Vietnam yang berkunjung meningkat. Selain sekedar mengagumi candi, banyak wisatawan Vietnam terutama umat Budha yang sengaja datang untuk berwisata religi atau sembahyang. Actionnya adalah para Sellers asal Indonesia agar menawarkan Candi Borobudur and beyond dengan paket mengunjungi destinasi yang ready dan menarik” tambah Rizki.
Ia menambahkan secara garis dalam pelaksaan dua misi Table Top di negeri Vietnam tersebut terbagi dalam 5 program. Diantaranya, update presentasi pariwisata indonesia yang disertai tanya jawab, presentasi destinasi oleh para Sellers, B to B Meeting (Table Top), Jamuan makan dan Doorprize, dan pertunjukan kebudayaan. Sebagai pembuka acara di dua event tersebut, kata sambutan akan diberikan oleh Kedutaaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Hanoi dan Konsulat Jendral di Ho Chi Minh City. “Tidak hanya memaparkan tentang destinasi wisata, kami juga mendatangkan pakar kuliner dan belanja dari Indonesia yakni Vita Datau Mesakh. Selain itu kami akan mengumumkan penghargaan dari dua kategori yakni The Most Valuable Buyer – ITTT Vietnam 2017, The Most Valuable Seller – ITTT Vietnam 2017,” tambahnya.Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana telah melakukan program Sales Mision ke Vietnam sejak tahun 2015. Pada bulan Maret tahun 2016 juga diselenggarakan Sales Mission ke dua kota yang sama di Vietnam. Hasilnya terjadi kenaikan total transaksi sales mission sebesar 17,9% dengan jumlah 1.715 pax dan nilai transaksi sebesar Rp. 5.689.530.000. Sebelumnya pada tahun 2015 nilai transaksinya adalah 4.822.300.000. “Pada tahun 2016, Sellers yang hadir di hanoi sebanyak 10 industri dan 58 buyers. Sedangkan di Ho Chi Minh City sebanyak 10 Industri dengan 39 buyers. Saat itu Kemenpar juga bekerjasama dengan airlines dalam setiap kegiatan sales mission yang dilaksanakan, bekerja sama dengan Vietnam Airlines pada tahun 2015 dan Singapore Ailines pada tahun 2016,” jelasnya Pitana.
Table top di Vietnam pada saat ini juga bekerja sama dengan Vietnam Airlines yang saat ini adalah maskapai yang melayani penerbangan langsung Indonesia- Vietnam. Rutenya Ho Chi Minh – Jakarta (PP). Ke depannya sedang dijajaki kerja sama dengan Vietjet untuk membuka rute Ho Chi Minh – Jakarta pada bulan April 2017. (kmb/balipost)