Warga Pandak Gede
Warga Pandak Gede melakukan penyembelihan kerbau untuk banten Galungan, Senin (3/4). (BP/bit)
TABANAN, BALIPOST.com – Warga Pandak Gede, Kediri, Tabanan seperti biasa memiliki tradisi unik menyambut hari raya Galungan. Jelang penampahan, Senin (3/4) warga setempat “nampah” kerbau untuk bebantenan.

Tradisi ini diakui sejumlah warga Pandak Gede sudah turun temurun dengan jenis kerbau yang dipotong harus berwarna hitam. Meski harganya mahal, warga tak pernah meninggalkan tradisi ini.

Daging kerbau tak hanya digunakan sendiri, melainkan dijual hingga keluar Tabanan seperti Denpasar, Badung dan Gianyar. Selain potong kerbau, kegiatan memotong babi untuk hari raya juga masih ada, namun jumlahnya sedikit.

Baca juga:  Motocross Tetap Dilombakan di Porprov

Tentang tradisi ‘nampah’ kerbau, Jro Bendesa Adat Pandak Gede, I Gusti Gede N Ary Subawa menjelaskan tidak terlepas dari dua hal yakni kepercayaan masyarakat yang tidak memakan ataupun memotong sapi. “Karena kepercayaan ini, warga berpikir memelihara kerbau untuk menggarap lahan pertanian mereka dan bisa dipotong untuk dikonsumsi,” ucapnya.

Selain kepercayaan tersebut, tradisi potong kerbau ini juga berkaitan dengan sejarah Desa Pandak di tahun 1360. (Puspawati/balipost)

Baca juga:  Jelang Galungan, Warga Banjar "Buru" Daging Kerbau
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *