BANGLI, BALIPOST.com – Menjelang hari raya Galungan, harga kebutuhan pokok dan sarana upacara di Pasar Kidul Bangli relatif stabil. Salah satunya harga buah-buahan. Menurut sejumlah pedagang, dibanding buah impor, konsumen yang berbelanja untuk kebutuhan upacara lebih cenderung membeli buah lokal.
Ni Ketut Simpen salah seorang pedagang di Pasar Kidul mengakui bahwa buah lokal belakangan ini lebih banyak diburu konsumen dibandingkan buah impor. Padahal harga buah impor saat ini tidak mengalami kenaikan. Simpen mencontohkan, harga buah apel fuji yang merupakan salah satu jenis buah impor harganya masih bertahan Rp 30 ribu per kilogram. Demikian juga dengan buah pir yang tidak mengalami kenaikan alias tetap Rp 20 ribu per kilogram.
Simpen menyebutkan untuk keperluan hari raya Galungan, konsumen saat ini lebih memilih buah lokal seperti apel, srikaya, dan jeruk Kintamani. Hanya saja, dia tidak menyebutkan secara pasti alasan konsumen lebih memilih buah lokal.
Menurutnya kemungkinan buah local lebih banyak dipilih karena tanpa bahan pengawet. “Karena sedikit ada yang beli, beberapa pedagang ada yang kelebihan stok sehingga terpaksa dibuang,” ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bangli, Nengah Sudibia mengakui bahwa buah local kini lebih banyak diminati disbanding buah impor.
Hal itu dinyatakannya sesuai hasil pantauan pihaknya selama beberapa hari terakhir. Menurut Sudibya, salah satu alasan masyarakat kini lebih cenderung membeli buah local karena buah local tidak menggunakan pengawet.
Sementara itu berdasarkan pantauan Bali Post, selain harga buah, harga daging babi juga tidak mengalami kenaikan atau stagnan. Hingga Senin kemarin harga daging babi per kilogramnya masih berada di harga Rp 52 ribu untuk kualitas daging super.
Sementara yang kualitas campuran Rp 50 ribu per kilogram. Sedangkan harga beberapa perlengkapan upacara yang mengalami kenaikan diantaranya yakni bunga gumitir dari Rp 15 ribu naik menjadi Rp 20 ribu. Demikian juga dengan harga pandan harum naik Rp 4 ribu dari harga sebelumnya yang hanya Rp 10 ribu. Sedangkan untuk harga bunga pacah dari Rp 20 ribu naik menjadi Rp 30 ribu. (dayu rina/balipost)