GIANYAR, BALIPOST.com – Berbagai upaya masih perlu dilakukan guna mempertahankan eksistensi homestay. Hal ini pun terungkap dari seminar hasil yang dilakukan mahasiswa STP terhadap homestay di Ubud. “Intinya kesimpulan hasil seminar, kami harus menekankan pada kualitas SDM yang dimiliki homestay,” Ketua Ubud Home Stay Asosiasion (UHSA), I.B. Wiryawan, Kamis (6/4).
Pria akrab disapa Gus De Wiryawan ini menjabarkan hal yang paling penting dibenahi dalam pengelolaan homestay di Ubud ialah service atau pelayanan yang lebih mencerminakan budaya Bali. Namun tetap sesuai dengan standar international. “Selain itu Homestay juga perlu melakukan pembenahan di bidang marketing, terutama online marketing,” katanya.
Ditambahkan dari seminar hasil STP Nusa Dua Bali itu, pengelola homestay juga diminta untuk mempertahankan sejumlah pola homestay yang sudah ada. “Dengan berbasis budaya Bali, homestay di Ubud kan punya keunikan tersendiri, yang hingga kini menjadi daya tarik wisatawan, missal keseharian para pemil yang mengenakan pakaian adat Bali,” imbuhnya.
Dari segi bangunan, para pengelola homestay diharapkan mempertahankan arsitektur dengan ukiran Bali. Sebab tidak dimungkiri ada beberapa homestay yang sudah terseret mendirikan bangunan dengan gaya minimalis. “Homestay diharapkan menonjolkan unsur ukiran Bali bukan bangunan minimalis,” tandasnya. (Manik Astajaya/balipost)