MANGUPURA, BALIPOST.com – Pembangunan underpass bundaran Ngurah Rai akan dilaksanakan pada 2017. Terkait proyek itu peninjauan telah dilakukan di beberapa titik. Namun, sejauh ini Desa Adat Tuban melalui bendesa adatnya mengaku belum ada sosialisasi.
Menurut Bendesa Adat Tuban, Wayan Mendra, sejauh ini belum ada sosialisasi rencana pembangunan underpass Ngurah Rai ke Desa Adat Tuban. Tapi, ia mengatakan akan mendukung sepenuhnya proyek tersebut karena bertujuan mengurai kemacetan lalu lintas.
Mendra percaya proyek underpass Ngurah Rai nantinya bukan hanya berdampak pada kepentingan umum, tetapi juga Desa Adat Tuban dan kemajuan pariwisata Bali. Jika nantinya proyek itu telah dijalankan, ia berharap beberapa hal harus dijalankan oleh penanggung jawab proyek. Diantaranya underpass harus beraksitektur Bali dan tidak menggangu aktivitas penerbangan.
Seiring dengan proyek underpass Ngurah Rai, rencananya landasan pacu Bandara Ngurah Rai akan diperpanjang. Aktivitas proyek ini diharapkannya jangan sampai merusak hutan mangrove.Ia juga meminta jika ada warganya tergusur akibat proyek, proses pembebasan tanah harus sesuai dengan peraturan yang berlaku. Selain itu, ia meminta sejak proyek dilaksanakan hingga selesai, tenaga kerjanya sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar Desa Adat Tuban.
Ia menyadari kemacetan yang sering terjadi dikhawatirkan akan membawa dampak buruk, seperti wisatawan akan perlahan-lahan meninggalkan Bali. Oleh sebab itu, pihaknya berharap proyek segera dilaksanakan dan segera rampung agar kemacetan yang selama ini dikeluhkan wisatawan bisa segera teratasi.
Sementara itu, Kasi Standar Kamsel Ditlantas Polda Bali, Anwar Sasmito mengimbau penangung jawab proyek agar melakukan aktivitas pembangunan underpass pada malam hari. Ia khawatir aktivitas proyek dan lalu lalang mobil proyek menggangu lalu lintas di seputar bundaran itu selama proyek berlangsung. (kmb/balitv)
