BANYUWANGI, BALIPOST.com – Asrin (54), penambang pasir di sungai Randu Tengah, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi ditemukan tewas. Warga setempat ini tewas setelah hanyut di sungai.

Setelah hilang selama 25 jam, tubuh korban ditemukan sudah kaku, mengambang di dekat batuan sungai, Sabtu (8/4) pagi. Korban ditemukan tim SAR gabungan, pukul 09.15 WIB.

Tubuh korban mengapung beberapa ratus meter dari tempatnya menambang pasir. Korban dinyatakan hilang sejak, Jumat (7/4) sore. “Korban ditemukan sudah meninggal. Tim menemukannya ketika menyisir sungai di sekitar lokasi kejadian,” kata Kabid Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Eka Muharam.

Pejabat ini menjelaskan, musibah hilangnya penambang pasir itu diketahui, Jumat sore. Kala itu, keluarga kebingungan lantaran korban tak kunjung pulang. Akhirnya, pihak keluarga mengecek ke lokasi. Ternyata, korban tak ada. Kejadian ini langsung dilaporkan ke Polsek, termasuk BPBD.

Baca juga:  Kecelakaan Laut, Satu Penumpang Tewas
Di lokasi, petugas hanya mendapati sepatu dan cangkul milik korban. “Kita akhirnya turunkan tim SAR. Kita sempat menyisir sungai hingga malam,” jelas Eka.

Karena cuaca tak mendukung, pencarian dilanjutkan, Sabtu pagi. Beberapa jam melakukan penyisiran, korban berhasil ditemukan. Kondisi korban sudah kaku. Hanya menggunakan celana dalam dan baju coklat.

Tubuh korban kemudian dievakuasi. Tim medis didatangkan. Setelah diperiksa medis, korban diserahkan ke pihak keluarga.

Belum diketahui pemicu tewasnya korban. Namun, dugaan sementara, penyakit epilsepi korban kambuh ketika menambang pasir. Sehingga, korban hanyut akibat tak tertolong.

Selama ini, korban dikenal memiliki riwayat penyakit epilepsi. Kejadian tewasnya penambang pasir ini langsung menarik perhatian warga. Mereka ikut menyisir sungai mencari tubuh korban. (Budi Wiriyanto/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *