SEMARAPURA, BALIPOST.com – Upaya Pemkab Klungkung untuk mengembangkan City Tour ternyata berdampak terhadap kunjungan wisatawan ke Gumi Serombotan tersebut. Wisatawan mulai banyak yang berkunjung ke Kerthagosa, Monumen Puputan Klungkung, maupun obyek wisata city tour lain yang ditawarkan Klungkung.
Hanya saja, keterbatasan petugas di lapangan membuat pengamanan wisatawan saat hari raya besar menjadi terbengkalai. Selain itu, minimnya informasi terkait rute dan objek wisata membuat wisatawan yang tidak didampingi guide tour menjadi kebingungan.
Salah satu contoh dari minimnya pengamanan wisatawan ini adalah saat wisatawan ingin menyeberang ke Monumen Puputan Klungkung harus berhati-hati karena tidak adanya petugas yang berjaga. Begitu juga dari Monumen Puputan Klungkung ke objek wisata Kerthagosa dan sebaliknya, wisatawan juga harus menyeberang tanpa dilakukan pengamanan oleh petugas. Padahal Monumen Puputan Klungkung hingga Kerthagosa merupakan satu kesatuan wisata City Tour.
Dikonfirmasi terkait dengan tidak adanya personel yang berjaga di objek wisata City Tour, Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan Klungkung Komang Agus Putra Sanjaya mengaku terkendala personel. Pasalnya petugas lapangan yang berjumlah 14 orang saat ini diperbantukan untuk menjaga sejumlah pura yang melaksanakan piodalan, seperti Pura Dasar Buana Gelgel.Selain itu petugas juga melakukan pengawalan untuk persembahyangan ke Besakih. Pihaknya menuturkan, untuk melakukan pengamanan wisata city tour diperlukan tenaga khusus yang bertugas di lokasi. Pasalnya, personel harus terus berdiri di bawah terik matahari untuk memastikan wisatawan menyeberang dengan selamat.
Hal ini pun membuat pihaknya harus menerapkan shift saat penjagaan agar petugas tidak kelelahan berdiri di bawah terik matahari. “Berdiri selama dua jam panas-panasan sudah membuat petugas kelelahan. Jadi perlu tambahan petugas untuk berjaga menggunakan shift,” bebernya. (Dewa Farendra/balipost)