SINGARAJA, BALIPOST.com – Dua jembatan di Buleleng yang terputus akibat bencana alam hingga sekarang belum diperbaiki. Bukan karena anggaran tidak cukup, akan tetapi pembangunannya membutuhkan kajian teknis dan dukungan alat berat yang memadai.
Jembatan yang belum dibangun ini salah satunya jembatan di Desa Bungkulan Kecamatan Sawan putus. Jembatan di desa ini putus karena pondasi tiang pancangnya tergerus banjir.
Sekarang, bentang jembatan dibiarkan di alur sungai yang tidak jauh dari posisi jembatan semula. Jembatan yang masih utuh itu rencananya diangkat dikembalikan ke posisi semula. Hanya saja, belum ada alat berat yang mampu mengangkat rangkaian jembatan tersebut.
Jembatan di Desa Les, Kecamatan Tejakula juga belum dibangun. Jembatan ini belum diperbaiki karena volume air sungai masih tinggi. Jika tetap dibangun dikhawatirkan pengerjaanya tidak optimal dan berdampak pada kualitas pembangunannya.Sementara jembatan di Desa Pengelatan, Kecamatan Buleleng sekarang sudah mulai dikerjakan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Buleleng Made Subur mengatakan, sejauh ini pihaknya sudah melakukan persiapan untuk membangun jembatan yang putus tersebut. BPBD juga melakukan surve di lokasi dan menyiapkan dokumen administrasi.
Khusus untuk jembatan di Desa Bungkulan sebelum pembanguannya masih perlu dilakukan kajian teknis. Sedangkan jembatan di Desa Les masih menunggu penurunan volume air sungai. “Maunya kita bangun secepatnya, tetapi belum bisa karena pertimbangan kondisi di lapangan yang belum mendukung kita membangun jembatan dan kita kesulitan alat berat untuk mendukung pembanguanan,” katanya. (Mudiarta/balipost)