BANYUWANGI, BALIPOST.com – Pamor pecel pitik Banyuwangi makin ngehits. Kian bikin gemes dan penasaran saja!
Sejak 12 hingga 16 April mendatang, ayam kampung bakar suwir campur parutan kelapa berbumbu itu tak henti-hentinya dipromosikan di Festival Banyuwangi Kuliner 2017. Tak tanggung-tanggung, Banyuwangi ikut menggandeng juru masak Junior Rorimpandey, yang akrab disapa Chef Juna, untuk mempromosikan masakan khas daerah berjuluk Sunrise of Java itu.
“Kehadiran Dhef Juna sendiri jadi atraksi yang menarik lebih banyak pengunjung ke Festival Banyuwangi Kuliner,” tutur Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, Kamis (13/4).
Jurus Bupati Azwar Anas itu pun langsung mengena. Masyarakat dan wisatawan langsung ‘menyerbu’ Festival Banyuwangi Kuliner 2017. Ada yang antusias menonton aksi Chef Juna, membuat Vlog dengan latar belakang Chef Juna, sebagian ada juga yang juga yang berselfie ria dan memviralkan ke dunia maya.
Semua seakan tak ingin melewatkan momentum kedatangan ‘Arjuna’ –nya kuliner saat memasak masakan khas Banyuwangi. Pesona chef berwajah tampan dan bergaya cuek dan cool itu sukses menghipnotis pengunjung Festival Banyuwangi Kuliner.“Chef Juna itu kan branding kuliner lokal. Fansnya banyak. Karena itu kami berani menjadikan Chef Juna sebagai endorser untuk mempromosikan kuliner Banyuwangi. Ini upaya kami membranding kuliner lokal, sehingga warung-warung rakyat bisa makin laris,” tegasnya.
Chef Juna pun mengaku happy diundang ke Banyuwangi. Kolabrotasi warga yang ramah, kuliner enak dan alam yang indah, diyakininya akan mampu menyedot lebih banyak lagi wisatawan untuk plesiran ke kabupaten berjuluk Sunrise of Java itu.
“Warganya ramah, kulinernya unik-unik. Aspek perpaduan bumbu dan perpaduan jenis makanannya juga sangat oke. Rasanya sangat enak. Tugas saya, membuat kuliner Banyuwangi yang sudah lezat ini terlihat menarik. Untuk pariwisata, ini sangat bagus,” kata Chef Juna..
Libatkan Pemilik Warung
Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Alief Kartiono menjelaskan festival kuliner itu melibatkan 190 pemilik warung, restoran dan jasa boga yang menyajikan pecel pitik dan masakan khas daerah lainnya. Semuanya berlomba menyajikan cita rasa pecel pitik yang enak, bersih, lengkap dengan cara penyajiannya.
“Maksudnya dilombakan agar standar rasa dan penyajian penjual pecel pitik ini juga ikut naik, sehingga wisatawan merasa puas,” kata Alief.
Meski puncak acara Banyuwangi Kuliner berlangsung pada 12 April, para pengunjung bisa menikmati pecel pitik dan masakan khas Banyuwangi lainnya hingga 16 April di Taman Blambangan. “Yang belum sempat datang, silakan ke Banyuwangi. Ada banyak kuliner lezat yang bisa dinikmati di Festival Banyuwangi Kuliner 2017,” ujarnya.
Menteri Pariwisata Arief Yahya memuji kreativitas Banyuwangi untuk mempopulerkan kuliner khas di sana. Baginya, kreativitas dan pengalaman akan menajamkan sensitivitas dalam membaca peluang pengembangan pariwisata. “Banyuwangi itu contoh kongkret. Bupatinya menempatkan pariwisata sebagai lokomotif membangun daerahnya,” katanya.
Menurut Arief Yahya, makanan bisa membuat orang ketagihan, jatuh cinta, dan kangen untuk mencari dengan jenis makanan itu lagi. Karenanya, dia berharap, beragam keseruan Festival Banyuwangi Kuliner langsung di share ke media sosial. Bisa via Facebook, Twitter, Google+, Instagram, Pinterest, Youtube, dan semua platform medsos.
“Berbagai kebahagian, keseruan, selfie di Festival Banyuwangi Kuliner akan menginspirasi banyak orang untuk datang ke Banyuwangi. Jadi jangan sampai lupa upload ke media sosial,” kata menteri asal Banyuwangi itu. (kmb/balipost)