BANDA ACEH, BALIPOST.com – Provinsi Aceh gencar mengembangkan wisata adventure seperti arung jeram, pendakian dan para layang. Wilayah tengah Aceh yang didominasi perbukitan, merupakan surga bagi penggemar wisata petualangan.
“Saat ini, potensi-potensi itu akan digarap secara optimal. Pada Kamis 13 April kami mengadakan Pelatihan Pengemasan Paket Wisata Adventure, yang diikuti 50 peserta dari unsur pemerintah daerah, legislatif daerah dan pelaku wisata dari empat kabupaten,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Aceh, Reza Fahlevi, Sabtu (15/4).
Pemberian materi pelatihan dilakukan oleh sembilan orang narasumber tingkat Nasional. Selain pemberian materi, para narasumber juga turut melakukan pemetaan potensi lokasi wisata petualangan di wilayah tengah Aceh.
Reza mengungkapkan, wilayah Aceh yang bisa digenjot potensi wisata petualangnya antara lain wilayah Gayo, yaitu Aceh Tenggara, Gayo Lues, Bener Meriah dan Aceh Tengah.
“Ada sekitar 5 wilayah yang bisa dijadikan wisata petualangan. Wilayah tengah Aceh sudah punya alam yang mendukung untuk pariwisata, lalu bukan hanya sekadar dilihat indah, namun bagaimana agar memberi nilai tambah ekonomi kepada masyarakatnya,” ujar Reza.
Menurut Reza, perlu pengelolaan wisata petualangan yang lebih terintegrasi dengan memberikan pemahaman bagi pelaku wisata sebagai fokus awal yang kemudian dilanjutkan dengan membangun fasilitas.“Sering sekali kegagalan membangun parawisata itu karena dimulai dengan fasilitas, karena itu kita fokus dulu untuk membangun manusianya, pengelola dan pelaku pariwisata. Setelah ada aktivitas, baru kemudian disusul dengan fasilitas,” kata Reza.
Pengembangan wisata di wilayah tengah Aceh, menurut Reza, saat ini telah didukung dengan membaiknya akses darat yang menghubungkan Bener Meriah-Lhokseumawe melalui jalan eks KKA dan jalur udara dengan adanya penerbangan pesawat berbadan sedang ke Bandara Rembele.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan, pengembangan destinasi wisata petualangan juga mesti ditunjang oleh kualitas sumber daya manusia. Oleh karena itu, pihaknya juga akan mengembangkan pemandu-pemandu wisata yang ada di destinasi-destinasi wisata petualangan.
“Rata-rata kita mensertifikasi itu 50 per lokasi. Tahun ini 8 lokasi akan kita sertifikasi sebanyak 400 dive master. Untuk SDM arung jerang 450, pemandu wisata outbound 600 orang,” kata Arief Yahya.
Ia menambahkan, destinasi-destinasi tersebut akan dikembangkan dengan strategi konvergensi media. Akan menggunakan endorser untuk memasarkan destinasi wisata petualangan itu.
Saat ini, Kementerian Pariwisata sedang mengembangkan 12 destinasi wisata petualangan di Indonesia. Lokasi 12 wisata petualangan prioritas tersebut antara lain hiking di Krakatau, Bromo Tengger Semeru, dan Rinjani.
Trekking di Bali, Ijen, danKomodo. Rafting di Citarik Sukabumi, Sungai Alas Aceh, dan Sungai Elo Jateng. Caving atau wisata gua ada di Gunungkidul, Pacitan, dan Maros. (kmb/balipost)