TABANAN, BALIPOST.com – Kabupaten Tabanan selain menyandang sebutan Lumbung Beras di Bali juga tidak lepas dari kesan jalan rusak. Meski untuk infrastruktur sudah mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah salah satunya dengan program hotmix. Kenyataannya, tidak sedikit keluhan dari masyarakat muncul menuntut segera dilakukan perbaikan.
Bahkan sejumlah warga menyalurkan keluhan ini dengan banyak cara dengan harapan aspirasi mereka bisa segera ‘didengar’ oleh Pemerintah. Seperti yang dilakukan sejumlah pemuda asal banjar Selanbawak Kaja, desa Selanbawak, kecamatan Marga.
Sebagai aksi protes karena sebagian infrastruktur jalan tidak mendapat perbaikan, mereka pun memosting foto aksi mereka di instagram. Dalam postingan tersebut, para pemuda ini membentangkan spanduk dengan bertelanjang dada dan mengambil lokasi foto tepat di lokasi jalan rusak.
Dalam spanduk tersebut tertulis ‘Kapan jalan kami diperbaiki’. Aksi protes yang mereka lakukan tidak hanya kali ini saja, mulai dari gambar tengah memancing di salah satu lubang jalan yang dipenuhi air hujan dan bermain ban karet di jalan, juga pernah dilakukan.
Aksi protes sejumlah pemuda inipun cukup beralasan, pasalnya untuk banjar Selanbawak Kaja hanya sebagian jalan yang mendapat perhatian, karena jalan tersebut merupakan jalan propinsi yang tembus ke daerah Mengwi, Badung. Sedangkan sebagian lagi atau sekitar 400 meter jalan Selanbawak Kaja yang menuju jalan banjar Nyelati, desa Kuwum Mengwi rusak parah. “Banyak pengendara yang melintas jatuh karena kurang berhati-hati,”ucap Merta (21) salah satu pemuda yang menyampaikan aspirasi tersebut.
Ia juga mengatakan kurang lebih 2,5 tahun lalu jalan yang rusak parah ini pernah dilapen. “Hanya aspal tabur, terkena hujan saja aspalnya hanyut tinggal material kerikil saja yang masih,” ucapnya.
Diakuinya aksi protes yang dilakukan bersama sejumlah rekannya ini bukan bermaksud untuk menyingung aparat terkait, namun hanya menyampaikan aspirasi mereka karena kondisi jalan rusak yang sampai saat ini belum tersentuh perbaikan. Dan ide-ide penyampaian aksi protes mereka dilakukan secara otodidak.
Hal senada juga disampaikan Mertayasa. Pemuda yang masih mengenyam pendidikan di Universitas Udayana ini mengatakan untuk menyampaikan aspirasi mereka langsung ke pemerintah atau dinas terkait kemungkinan sulit untuk bisa tembus. Diharapkan dengan cara ini sedikit tidaknya ada perhatian dan sebagian jalan Selanbawak yang belum tersentuh perbaikan bisa segera terwujud. “Kami ingin punya jalan semulus jalan yang ada di sebagian jalan banjar kami,” pungkasnya.
Ditempat terpisah sebelumnya terkait infrastruktur, Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti pernah menyampaikan, Tabanan setidaknya masih memiliki 300 kilometer jalan yang belum tersentuh perbaikan. “Itu hutang kami, tapi kami terus mengupayakan sesuai dengan anggaran yang ada, karena pembangunan tidak hanya infrastruktur saja melainkan hal lain seperti kesehatan, pendidikan dan lainnya yang bersumber dari APBD,” pungkasnya. (puspawati/balipost)
Pemerintah akan selalu punya alasan untuk membela diri, jadi menyalahkan pemerintah untuk hal apapun tidak ada gunanya. Dengan demo yang kreatif seperti ini dan tanpa menyalahkan siapapun, semoga pemerintah lebih cepat merespons dan jalannya diaspal, bukan direspons dengan janji aja 😀😀