wisata
Libur hari Kuningan sejak Sabtu (15/4) hingga Minggu (16/4) kemarin ramai pengunjung. (BP/mud)
SINGARAJA, BALIPOST.com- Hari umanis Kuningan, hampir semua kawasan wisata di Buleleng ramai dikunjungi wistawan lokal. Situasi ini menbuat omzet pengelolaan obyek wisata hingga pedagang kaki lima (PKL-red) meningkat dibandingkan hari biasanya.

Salah satu kawasan wisata yang ramai pengunjung di hari tetakhir liburan hari raya adalah Pantai Penimbangan, Desa Baktiseraga, Kecamatan Buleleng. Di pantai yang dekat dengan Kota Singaraja itu sejak Sabtu (15/4) lalu ramai pengunjung.

Rata-rata pengunjung mandi laut dan sebagian duduk santai menikmati pemandangan laut yang berombak tenang. Saking ramainya pengunjung, pantai penuh sesak pengunjung mulai anak-anak hingga orang tua.

Baca juga:  Ini, Commander Wish Kapolda Narendra

Bahkan Minggu (16/4), sejak pagi pengunjung kembali ramai di pantai yang dulu sempat dijadikan penangkaran telur penyu tersebut. Aktifitas wisatawan di pagi hari selain mandi laut pengunjung juga banyak yang mengajak anak-anak mereka melihat pemandangan terumbu karang atau melihat atraksi Dolphin di habitat aslinya. Untuk menikmati pemandangan taman karang atau atraksi Dolphin, pengunjung menyewa perahu bermotor yang disewakan nelayan di pantai setempat.

Kadek Wisata salah satu penggiat usaha wisata bahari di Penimbangan menuturkan, libur hari raya pengunjung menhalani lonajak nsignifikan dibandingkan hari biasa. Tak heran jika kesempatan “emas” itu tidak bisa dilepaskan begitu saja.

Baca juga:  158 Siswa Pengungsi Gunung Agung Ikuti UAS di Buleleng

Kunjungan yang melonjak itu membuat puluhan papan kano dan perlengkapannya habis tersewa. Bahkan dia sendiri mengaku banyakwisatawan yang tidak kebagian papan kano karena telah habis tersewa. Rata -rata satu papan kano disewakan Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per unit untuk satu jam.

Di sisi lain pria yang akbrak dipanggil Kadekan ini mengaku berusaha memberikan pelayanan kepada pengunjung dengan menawarkan tarif wajar dan menjaga kebersihan lingkungan agar tetap terjaga.

Ini karena Pantai Penimbangan sampai sekarang masih mengalmi persoalan terkait kepungan sampah kiriman yang menumpuk di daratan pantai. “Kalau sudah memasuki libur hari raya atau Hari Minggu pengunjung pasti ramai. Lumayan hasil jualan meningkat. Biar pengunjung nyaman pelayanan tetap saya jaga dan bagaimana sampah kiriman saya bersihkan walau tidak ada bantuan dari pemerintah,” jelasnya.

Baca juga:  Banyupinaruh, Di Sini Warga Buleleng Lakukan Penglukatan

Selain Pantai Penimbangan, suasana sama terjadi di pemandian Air Panas Desa Banjar, Kecamatan Banjar. Di obyek ini selain wisatawan lokal, wisatawan mancanegara (Wisman) berbaur untuk mandi di kolam dengan suhu air hangat kuku tersebut. (mudiarta/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *