Tanjung Kelayang. (BP/ist)
BELITUNG, BALIPOST.com – Bangka Belitung sedang berupaya gigih mengenjot amenitas. Provinsi yang kini kondang dengan julukan Bumi Laskar Pelangi itu sedang menambah jumlah kamar bagi wisatawan.

Person in charge (PIC) Tanjung Kelayang dari Pokja Percepatan Destinasi Wisata Prioritas Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Larasati Sedyaningsih mengatakan, pada 11 April lalu ada focus group discussion (FGD) untuk membahas keparisiwataan Belitung. FGD yang difasilitasi Kemenpar itu dihadiri para pemangku kepentingan kepariwisataan Belitung.

“Ini dalam rangka menentukan prioritas pengembangan kepariwisataan Belitung di tahun 2017,,” ujar Laras.

Dalam FGD itu dibahas tentang amenitas. Saat ini, pengembangan wilayah yang masuk Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Kelayang memang sedang dikebut.

Baca juga:  Fasilitasi Ribuan WN Tiongkok yang Masih di Bali, Konjen RRT akan Lakukan Ini

Pengelola KEK Tanjung Kelayang juga sudah membebaskan lahan seluas 7.528 meter persegi di luar kawasan. “Lahan itu untuk keperluan homestay dan sekarang sedang proses sertifikasi lahan,” sebutnya.

Ketersediaan amenitas memang jadi hal penting bagi Tanjung Kelayang. Apalagi Bandara HAS Hanandjoeddin di Tanjung Pandan terhitung sejak 22 December 2016 sudah menyandang status sebagai international airport. “Sekarang sedang menunggu penerbangan perdana Kuala Lumpur-Belitung,” sebut Laras.

Baca juga:  Ingin Lihat Peperangan Suku Papua? Ke Festival Lembah Baliem Aja

Menurut Menpar Arief Yahya, Belitung adalah destinasi prioritas yang punya prospek cepat dan bagus. Jarak tempuh dari Jakarta tidak sampai 1 jam penerbangan. Begitupun dari Singapore san Kuala Lumpur, tidak terlalu jauh dan sudah mendapatkan alam yang bahari yang bagus.

Jarak tempuh, atau kedekatan geografis itu, kata Menteri Arief, cukup menentukan dalam pariwisata. Ini mirip dengan bisnis transportasi dan telekomunikasi. “Jarak yang semakin dekat, akses semakin mudah, semakin murah, semakin berpeluang dikunjungi. Selain jarak, juga season, ketiga bisnis itu mengenal istilah low and high season,” kata Menpar Arief Yahya.

Baca juga:  Jangan Sampai Ketinggalan! HBDI Kembali Digelar

Upaya memoles Tanjung Kelayang juga menjangkau peningkatan kapasitas sumber daya manusianya. Pada 10 April lalu ada pembinaan kepada para pemilik homestay. “Bentuknya kegiatan peningkatan kapasitas yang digelar di Desa Terong, Sijuk, Belitung,” sambung Laras yang didampingi Ketua Pokja Percepatan 10 Destinasi Prioritas Kemenpar, Hiramsyah S Thaib

Sedangkan dalam rangka mempromosikan Tanjung Kelayang, pada pada 15-17 April ada famtrip dari Visit Indonesia Tourisme Officer (VITO) Prancis. “Famtrip ini dalam rangka memperkenalkan Belitung kepada masyarakat Prancis,” sebutnya. (kmb/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *