DENPASAR, BALIPOST.com – Realisasi pajak hotel dan restoran (PHR) yang dipungut Badan Pendapatan Daerah Kota Denpasar, pada periode Januari–Maret 2017 meningkat bila dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini terjadi pada semua pajak, yakni hotel dan restoran. Bahkan, pada April ini pun dipastikan juga mengalami peningkatan perolehan pajak di kedua sektor unggulan tersebut.
Kepala Badan Pendapatan Kota Denpasar, Dewa Semadi, Senin (17/4) menyampaikan, pada Januari 2017 ini, realisasi pajak hotel sebesar Rp 12,8 miliar meningkat bila dibandingkan pada 2016 yang hanya mencapai Rp 11,9 miliar lebih. Demikian pada Februari 2017 dengan capaian Rp 11,7 milar lebih, sedangkan pada 2016 sebesar Rp 10,5 miliar.
Hanya pada Maret terjadi penurunan yang sangat kecil bila dibandingkan pada 2016. Karena pada 2017 tercapai Rp 10.255.324.378 dan pada 2016 sebesar Rp 10.277.324.724. Sementara untuk April hingga awal bulan ini telah berhasil direalisasikan sebesar Rp 634 juta. Pada bulan ini dipastikan bisa melampaui tahun lalu yang hanya berhasil meraup Rp 10,5 miliar.
Dewa Semadi menambahkan, untuk pajak restoran pada Januari 2017 tercapai Rp 7,5 miliar dan pada 2016 sebesar Rp 9,3 miliar lebih. Disusul pada Februari 2017 berhasil diraup Rp 8,3 miliar, meningkat dibandingkan pada 2016 yang hanya Rp 6,4 miliar. Pada Maret 2017 terealisasi Rp 7,2 miliar, meningkat tajam dibandingkan 2016 yang hanya Rp 6,5 miliar. Untuk April 2016 terealisasi 6,4 miliar dan hingga awal bulan ini sudah berhasil direalisasikan Rp 1,3 miliar.Ketua Komisi IV DPRD Denpasar I Gede Semara menyambut positif adanya kenaikan realisasi pajak. Namun, keberhasilan meningkatkan pajak di kedua sektor tersebut, harus diimbangi dengan pembangunan sarana dan prasarana di sektor pariwisata. Paling tidak ada timbal balik yang bisa dilakukan, agar perolehan pajak yang naik, juga sejalan dengan peningkatan sarana pariwisata di Denpasar.
Gede Semara berharap Pemkot Denpasar melalui instansi terkait bisa melakukan pembangunan sarana pariwisata di kawasan Pantai Mertasari. Terlebih, sudah ada penyerahan pengelolaan beberapa unit bangunan oleh pusat kepada daerah. Dikatakan, pembangunan sarana pariwisata di Mertasari, sangat strategis mengingat potensinya cukup besar. Selain melengkapi sarana pariwisata, peningkatan destinasi di Mertasari ini juga sebagai pengembangan wisata di Sanur bagian utara. (Asmara Putera/balipost)