DENPASAR, BALIPOST.com – Anak-anak yang dibiarkan terlalu sering memainkan smartphone atau gadget lainnya berisiko mengalami masalah mental. Mereka dapat menjadi mudah lupa.
Konsentrasi anak hanya terfokus pada gawai dan lebih jarang fokus untuk hal lainnya lebih kompleks. Ini membuat anak yang kecanduan gawai berpeluang menjadi pelupa. “Kalau keseringan, cahaya gawai bisa bikin cepat lupa, terutama pada anak,” kata Rosdiana Setyaningrum selaku psikolog anak dan keluarga.
Cahaya gawai sebenarnya membantu penggunanya untuk fokus pada layar. Namun cahaya ini tidak selamanya baik tujuannya. Apalagi gawai memiliki cahaya biru yang buruk jika terlalu sering terpapar pada mata. Sementara itu, cahaya ini turut merangsang seseorang untuk fokus pada gawai lebih lama.
Menurut Rosdiana, gawai mampu membuat seseorang lebih fokus. Jika anak-anak bermain gawai cukup lama, ilmu dari bahan pembelajaran di sekolah cenderung lebih mudah terlupakan. Oleh sebab itu, untuk memperkuat ingatan, ada baiknya anak secara rutin diminta menerangkan berbagai hal yang diperolehnya di sekolah.
Selain itu, gadget membuat anak hanya berkomunikasi satu arah. Dia akan menjadi pasif dan pendiam. Kemampuan berbahasanya akan menurun. Efek buruknya, anak menjadi sosok peniru orang lain saja saat berbicara karena dia lebih banyak memposisikan dirinya sebagai pendengar. (Goes Arya/balipost)