DENPASAR, BALIPOST.com – Tumbuh kembang anak sangat ditentukan oleh pemberian nutrisi di masa kehamilan dan menyusui. Anak yang tak mendapatkan nutrisi tepat akan mengalami keterlambatan tumbuh kembang.
Dr. Herbowo AF Soetomenggolo, SpA(K) mengungkapkan bahwa dari sebuah penelitian, ditemukan 5–12 persen anak mengalami keterlambatan tumbuh kembang. Sebanyak 40 persen dari keterlambatan itu, baru diketahui ketika anak memasuki usia sekolah.
Berikut tanda-tanda bayi yang mengalami keterlambatan tumbuh kembang, dikutip dari klikdokter.com:
Usia 6 bulan
• Tidak mampu melakukan senyum sosial
• Tidak mampu mengeluarkan suara seperti “Dooo”, “Aga”, dan lainnya
• Tidak mampu menanggapi atau memegang benda
• Tidak mampu berguling
• Tidak mampu mengangkat pundak dan kepala saat tengkurap
Usia 9 bulan
• Tidak mampu berbagi kebahagiaan dengan orang lain dalam bentuk ekspresi wajah atau kontak mata
• Tidak mampu melambai atau menunjuk
• Tidak mampu menggenggam, lalu melepaskan benda
• Tidak mampu memindahkan benda dari tangan yang satu ke lainnya
• Tidak mampu duduk tanpa bantuan
• Tidak mampu merayap atau merangkak
• Tidak mampu menumpu saat diberdirikan
Usia 12 bulan
• Tidak mampu mengenal orang baru
• Tidak mampu mengenal permainan seperti cilukba
• Tidak mampu meniru suara orang lain
• Tidak mampu merespons suara yang familiar
• Makan masih dalam bentuk cair
• Tidak mampu menjumput mainan
• Tidak mampu merangkak
• Tidak mampu mengangkat badan untuk berdiri
• Tidak mampu berdiri berpegangan
Untuk membentuk anak yang sehat dan cerdas harus dimulai dari masa kehamilan dan menyusui. Jangan lupa, manfaatkan seribu hari pertama dengan baik melalui nutrisi dan stimulasi yang tepat untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak. (Goes Arya/balipost)