JAKARTA, BALIPOST.com – Selain meningkatkan pendapatan daerah, sektor pariwisata di Wakatobi membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Geliat perekonomian di lokasi wisata Wakatobi membuat Kementerian Pariwisata (Kemenpar) serius membina SDM-SDM pariwisata berkelas internasional.
Deputi Kelembagaan Kemenpar, Ahman Sya melakukan perjanjian kerja sama (MoU) dengan Direktur Poltekpar Makassar, Muhadjir membangun SDM pariwisata di Wakatobi.
Ahman menjelaskan, Kemenpar akan mempercepat penyiapan dan pengadaan SDM pariwisata handal di Wakatobi, melalui kegiatan pelatihan dasar SDM pariwisata, gerakan sadar wisata dan sertifikasi kompetensi SDM pariwisata.
Dalam keterangan pers di Gedung Sapta Pesona, Gedung Kemenpar, Kamis, (20/4), Ahman meminta Kab. Wakatobi mengoptimalkan kesempatan ini. Mempercepat pertumbuhan SDM pariwisata berkualitas menjadi tujuan utama di samping membangun infrastruktur.
Langkah membina dan mempersiapkan SDM ini penting, mengingat Menteri Pariwisata, Arief Yahya telah menetapkan Wakatobi sebagai destinasi wista bahari kelas dunia. Terlebih, Wakatobi masuk dalam daftar 10 destinasi prioritas Indonesia dari Presiden Joko Widodo.Guna membangun tenaga pariwisata terampil, pihak terkait akan menggandeng Kementrian Kelautan dan Perikanan membangun Akademi Komunitas Pariwisata. Akademi ini akan terintegrasi dengan Sekolah Tinggi Kelautan dan Perikanan milik KKP.
“Rencana ke depan, Akademi ini menjadi Sekolah Tinggi Perikanan dan Pariwisata,” ucap Ahman.
Penerimaan mahasiswa baru akan mulai tahun akademik 2017/2018, dengan jumlah peserta didik angkatan pertama sebanyak 75 orang untuk jenjang D-1 dan D-2 dengan program studi berbasis ekowisata atau wisata bahari, sesuai dengan potensi wisata bahari Wakatobi.
Pemda Sulawesi Tenggara memberi usulan agar Akademi itu nanti membuka program studi perhotelan. Ahman melanjutkan, pemda setempat sedang mengkaji rencana ini.
Para lulusan Akademi itu nanti bisa langsung terjun ke lapangan. Kemenpar menunggu para alumni untuk mengisi dan mengabdikan diri pada berbagai sektor parawisata di Kabupaten Wakatobi.
Mengenai tenaga pengajar, Ahman Sya menjelaskan, bila Kemenpar sudah menyiapkan dosen dan kurikulum. Para pengajar tersebut berasal dari perguruan tinggi milik Kemenpar terdekat (Poltekpar Makassar).
”Kami juga telah memiliki hasil rekruitmen penyetaraan dari industri melalui proses Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) sesuai pedoman dari Kemristek Dikti,” katanya.
Menpar Arief Yahya mengapresiasi kerjasama antara Kemenpar dan Poltekpar Makassar untuk mencetak SDM profesional untuk pengembangan potensi pariwisata di Wakatobi.
“Representasi Pentahelix (ABGCM), Akademisi, Bisnis, Government, Community, dan Media harus dipakai untuk memajukan pariwisata,” ujar pria asal Banyuwangi ini.
Mantan Dirut Telkom ini juga mengatakan, sejak bertugas di PT Telkom dia komitmen membangun investasi SDM. “Sangat penting untuk win the future customers (memuaskan konsumen di masa mendatang). Karena itu sekolah perguruan tinggi pariwisata sudah sangat relevan.”
Mentri lulusan Surrey University, Inggris ini berpesan, SDM pariwisata nanti harus menggunakan standar global, mengacu pada standar regional disebut ASEAN MRA (Mutual Recognition Arrangement) atau Kompetensi selevel ASEAN. “Kalau ingin bersaing di level global, gunakan global standard juga,” kata Menpar Arief Yahya menambahkan. (kmb/balipost)