JAKARTA, BALIPOST.com -Danone AQUA dan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) hari ini menandatangani nota kesepahaman dalam rangka meningkatkan kualitas air bersih rumah sakit di Indonesia melalui program Air Bagi Kesehatan.
Kolaborasi ini sejalan dengan agenda pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan untuk memajukan mutu rumah sakit, di mana ketersediaan air bersih berkualitas demi Keselamatan Pasien (Patient Safety) adalah salah satu syarat mutlak untuk mendapatkan sertifikasi akreditasi bertaraf nasional maupun internasional.
Oleh karena itu, pengelolaan dan pengawasan air bersih harus memenuhi kualifikasi standar pemerintah yang tercakup dalam akreditasi nasional Komisi Akreditasi Rumah Sakit (KARS). Setiap rumah sakit diwajibkan memiliki air berkualitas yang juga harus melalui proses pengujian kebersihan dan biokimia.
Adapun ketentuan mengenai air bersih juga harus mengacu pada Permenkes No. 492 tahun 2010 yang menyatakan bahwa air yang aman bagi kesehatan adalah air yang tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan memenuhi persyaratan fisika, mikrobiologis, kimiawi, serta radioaktif.
“PERSI memiliki visi untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan rumah sakit di Indonesia, dan salah satu poin untuk membantu merealisasikan hal tersebut adalah dengan mengelola serta mengawasi kesehatan lingkungan rumah sakit, khususnya penyehatan dan pengawasan kualitas air bersih sesuai dengan prosedur keamanan yang telah dirumuskan pada persyaratan KARS, Kepmenkes 1204/2004 dan Permenkes 492 tahun 2010,” ujar dr. Kuntjoro Adi Purjanto, M. Kes, Ketua Umum PERSI.
Berdasarkan ketentuan dari Akreditasi Nasional bidang Fasilitas Manajemen Keamanan (FMK), setiap rumah sakit harus memiliki surat jaminan kualitas dari pihak ketiga (penyedia sumber air), terutama bila terjadi kejadian bencana. Persyaratan sistem utilitas di rumah sakit pada syarat akreditasi juga mewajibkan ketersediaan air bersih dan listrik selama 24 jam dalam 7 hari.
Didukung juga oleh studi yang dilakukan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health pada 2016 lalu, sekitar satu per tiga dari 430 rumah sakit di 19 negara berkembang masih kekurangan air bersih yang mengalir sehingga dapat menyebabkan kontaminasi bakteri, seperti Legionella sp., Pseudomonas aeuruginosa, Nontubercolous mycobacteri dan bakteri lainnya. Kontaminasi bakteri tersebut dapat menyebabkan sejumlah penyakit seperti radang paru-paru, disentri, tifus, kolera dan hepatitis A.
Ketersediaan air bersih di rumah sakit juga penting untuk memenuhi kebutuhan hidrasi dan sanitasi pasien, serta untuk kepentingan sterilisasi dan pengoperasian alat medis seperti ventilator, suction, oksigen/nebulator, pencucian linen, dan kebutuhan operasional lainnya.
Dalam kerja sama ini, Danone AQUA sebagai produsen AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) berperan untuk memberikan edukasi mengenai sistem pengelolaan dan pengawasan air bersih berkualitas di rumah sakit guna mendukung pemenuhan kualifikasi nasional maupun internasional. Danone AQUA juga menyadari pentingnya penyediaan air bersih berkualitas untuk rumah sakit di Indonesia demi menjaga keselamatan pasien sehingga menginisiasi kolaborasi strategis ini.
“Sebagai Perusahaan yang memiliki prinsip memberikan kebaikan hidup pada setiap individu, ini adalah kerja sama yang sinergis dan berkesinambungan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, sekaligus memajukan mutu rumah sakit di Indonesia,” ucap Leila Djafaar, Vice President General Secretary, Danone Indonesia.
Leila menambahkan, tidak hanya memberikan edukasi dalam pengelolaan dan pengawasan air bersih di rumah sakit, kami juga akan menyampaikan edukasi seputar pentingnya hidrasi berkualitas bagi masyarakat untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sehat.
Program Air bagi Kesehatan akan terlaksana pada roadshow di 200 rumah sakit yang mampu menjangkau 10.000 tenaga medis dan 20.000 pasien serta komunitas pada tahun pertamanya.Danone AQUA juga akanmemberikan konten edukasi mengenai keamanan air demi keselamatan pasien bagi rumah sakit dan masyarakat di 20 rumah sakit di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Semarang yang akan melibatkan 1000 tenaga medis. Selain itu, juga akan ada sebuah simposium di Jakarta yang juga melibatkan 1000 praktisi medis, serta Hospital Expoatau hospex yang menyasar 1000 tenaga medis lainnya.
Tidak hanya itu,Danone AQUA juga akan meluncurkan webinar yang dapat diakses langsung oleh 2100 petugas medis dan staf di 30 instansi rumah sakit di 5 kota besar tadi.Secara keseluruhan, program Air bagi Kesehatan akan dapat menjangkau 35.000 orang yang terdiri atas 15.100 tenaga medis dan 20.000 komunitas.
Rencananya, rangkaian program edukasi pengelolaan dan pengawasan air berkualitas ini juga akan menjadi program nasional yang diterapkan di seluruh rumah sakit di Indonesia melalui 16 asosiasi yang dinaungi oleh PERSI.
Kementerian Kesehatan memberikan dukungannya karena kerja sama ini menjadi salah satu wujud realisasi program 3P (Public Private Partnership) atau Kemitraan Pemerintah dan Swasta yang digalakkan oleh pemerintah.
“Inisiatif yang diusung oleh Danone AQUA dan PERSI ini merupakan perwujudan dari program pemerintah yang tertuang dalam 3P serta berkaitan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019, di mana pemerintah mengamanatkan tersedianya akses air minum dan sanitasi yang layak bagi seluruh lapisan masyarakat,” jelas dr. Andi Saguni, MA, Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Kerja sama ini diharapkan tidak hanya dapat meningkatkan kesadaran pelaku dan pengelola rumah sakit mengenai pentingnya ketersediaan air berkualitas untuk operasional rumah sakit, tetapi juga dapat meningkatkan daya saing dan mutu rumah sakit di Indonesia sehingga setaraf dengan rumah sakit di negara maju. (kmb/balipost)