DENPASAR, BALIPOST.com – Berita duka datang dari lingkungan Pemprov Bali. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali, I Ketut Wija meninggal dunia usai bermain tenis, Kamis sore (27/4). Kadis Koperasi Dewa Nyoman Patra, via telpon membenarkan kabar meninggalnya Kepala Dinas Tenega Kerja dan ESDM tersebut. “Saya kaget mendengarnya, kemarin kita semua masih bisa diajak tertawa sama beliau, tahu-tahu beliau sekarang sudah tiada,”kenangnya.
Beliau sempat dibawa ke Rumah Sakit Sanglah untuk diberikan pertolongan. Sejumlah peralatan jantung sempat dipasangkan di badan beliau. Namun takdir berkata lain. Ketut Wija dinyatakan meninggal oleh tim medis. Sejumlah pejabat pemprov Bali sempat menjenguk jenasahnya ke kamar mayat RS Sanglah sebelum akhirnya dibawa ke rumah duka.
Sementara selama hidup, Wija dikenal baik dan dekat dengan siapa saja. Termasuk dengan wartawan, Wija tidak pernah pelit berbagi informasi. Kepergiannya yang mendadak tentu mengagetkan semua pihak.
Belum ada setahun Wija menjabat Kepala Dinas Tenaga Kerja dan ESDM Provinsi Bali. Sebelumnya, ia dipercaya menjadi Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan Provinsi Bali. Pernah pula menjabat Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga sebelum akhirnya digantikan oleh TIA Kusuma Wardhani.
“Beliau orangnya supel karena latar belakangnya memang pengajar, sehingga permasalahan yang berkaitan dengan tenaga kerja itu cepat dia kuasai karena Disnaker kan dominan berhubungan dengan sumber daya manusia,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bali, IGA Sudarsana mengenai sosok Wija.
Lantaran itulah, lanjut Sudarsana, almarhum bisa cepat mencari jalan keluar untuk menciptakan tenaga kerja berkualitas.
Dari catatan Bali Post, Wija sempat berpesan mengenai empat hal yang harus diperhatikan dalam bekerja bila ingin sukses. Yakni, canda, wirya, citta, dan wimangsa.
Canda artinya menyenangi pekerjaan. Sedangkan wirya berarti ulet, tekun, dan tidak mudah menyerah. “Citta, artinya fokus pada suatu pekerjaan. Wimangsa, kita harus berinovasi, kreatif di dalam bidang pekerjaan sehingga akan selalu ada peningkatan-peningkatan di dalam mutu pekerjaan kita,” ujarnya ketika diwawancara 20 Maret lalu.
Wija mengatakan, masyarakat Bali tidak perlu berkecil hati soal pekerjaan. Sebab, di Bali ada sekitar 24 ribu lowongan pekerjaaan setiap tahun di bidang pariwisata dan non pariwisata. Di kapal pesiar khususnya, bahkan ada hampir 10 ribu lowongan pekerjaan per tahun. Ini belum termasuk lowongan pekerjaan di bidang SPA dan sektor pariwisata lainnya. Sepanjang memiliki manusia-manusia hebat, Wija percaya Bali bisa menjadi Israel-nya dunia di bidang pariwisata. Mengingat Israel dikenal menguasai berbagai hal di bidang ekonomia. (rindra/balipost)