SEMARAPURA, BALIPOST.com – I Nyoman Levi Suwitha atau Mangku Levi (60), pemilik Bakas Levi Rafting dan petualangan gajah, Kecamatan Banjarangkan, Klungkung, sekitar pukul 10.20 wita, Jumat (28/4), tewas diserang gajah jantan lampung.
Kejadiannya saat korban memberi makan gajah tersebut. Saat itu, korban baru datang dari Denpasar, kemudian mendatangi kandang gajah jantan ras Lampung untuk memberikan makan. Tiba-tiba gajah langsung melilit korban menggunakan belalainya dan membanting korban hingga pingsan.
Melihat hal tersebut korban segera dilarikan ke UGD RSUD Klungkung. Namun pihak RS mengatakan, korban datang sudah dalam kondisi meninggal dunia. Mayat korban kemudian di bawa ke forensik RS Sanglah.
Keterangan petugas UGD, korban mengalami luka robek di kepala samping kiri atas dengan panjang robek sekitar lima centimeter, lebar tiga centimeter dan kedalaman dua centimeter. Selain itu korban juga mengalami lecet di wajah dan luka robek di paha kiri dan di dada kanan dengan panjang tiga centimeter, lebar satu centimeter dan kedalaman tiga centimeter. Ada dugaan luka di dada tersebut yang menyebabkan korban meninggal.
Pantauan di rumah sakit Klungkung, keluarga besar Nyoman Levi sudah banyak berkumpul siangnya di UGD. Anak maupun menantunya terlihat hilir mudik masuk ruang UGD. Ada yang terlihat syok ketika tiba di UGD. Namun mereka melarang wartawan maupun petugas dari Polres Klungkung untuk mencari informasi dan gambar dengan alasan privasi.
Pihak keluarga juga menolak untuk dilakukan otopsi. Bahkan pihak manajemen Bakas Levi Rafting juga membantah terkait insiden yang menimpa bosnya tersebut.
Kepada sejumlah wartawan, Manajemen Bakas Levi Rafting, Nyoman Merta di rumah sakit mengatakan kalau bosnya memiliki riwayat penyakit jantung. Diapun menduga Nyoman Levi meninggal karena kelelahan. Karena sebelumnya banyak kegiatan yang diikuti Nyoman Levi dari hari Raya Galungan sampai mengikuti upacara melasti dengan jalan kaki dari perempatan Klungkung menuju Pura di Pundukdawa, Dawan. “Apa ada pengaruhnya kesana. Tapi badan bapak kelihatan lesu setelah itu,” ujar Nyoman Merta.
Namun diakui Nyoman Merta, bosnya meninggal ketika memberi makan gajah yang ada di Bakas Levi Rafting. Hampir setiap hari Nyoman Levi dikatakan memberikan makan satwa mini yang ada di Bakas Levi Rafting, termasuk gajah yang dipelihara. Makanan yang diberikan berupa buah-buahan dari rumah.
Saat ini jumlah gajah yang dipelihara di Bakas Levi Rafting kini masih ada delapan ekor. “Selama 20 tahun saya bekerja dengan beliau, bapak sangat pecinta binatang dan sangat cepat beradaptasi. Malah saya salut dengan beliau karena satu-satunya pengusaha lokal Bali yang memperhatikan satwa,” katanya.
Lalu soal proses penguburan atau pelebon? Nyoman Merta belum bisa memastikannya. Karena masih ada upacara di Pura Dalem Desa Bakas. Sehingga pihaknya bersama keluarga akan berkordinasi lagi dengan pihak Desa Adat setempat. “Untuk sementara jenasah beliau kita titip dulu di RSUP Sanglah sambil menunggu kordinasi dengan pihak Desa Adat,” ujarnya.
Ditempat terpisah, Kapolsek Banjarangkan, AKP Ni Luh Wirati ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. Menurut Kapolsek, pihaknya bersama anggota telah turun melakukan olah TKP. Dari hasil olah TKP, kejadian yang menimpa bos Bakas Levi Rafting tersebut murni kecelakaan kerja. “Kita sudah lakukan olah TKP. Dan itu murni kecelakaan kerja,” kata Kapolsek. (kmb/balipost)
Turut berduka cita kawan