SEMARANG, BALIPOST.com – Anda senang budaya? Karnaval dengan latar belakang bangunan kuno yang artistik? Lingkari kalender Anda pada Sabtu, 6 Mei 2017. Kejutan dan inovasinya bisa Anda saksikan pada Semarang Night Carnival (SNC) 2017 di Titik nol KM Kantor Pos Besar – Lawangsewu, Jalan Pemuda Semarang.
“Bagi para pengunjung yang ingin berfoto bersama para peserta, bisa menanti di area Titik Nol Km Semarang yaitu depan Kantor Pos Besar. Dipilihnya Kota Lama ini dengan tujuan untuk mengangkat kearifan lokal yang ada di Semarang,” papar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Masdiana Safitri, Sabtu (29/4).
SNC 2017 jadi salah satu acara selebrasi ulang tahun kota Semarang ke-470. Selain itu, karnaval ini pun digelar untuk menyukseskan program “Ayo Wisata ke Semarang”. “Untuk peluncuran SNC sendiri, sudah dilakukan di Kementerian Pariwisata Jakarta bersamaan peluncuran program Semargres,” katanya.
Nah, tahun ini, agenda SNC diset lebih meriah lagi. Kuliner, ikon kota, flora dan fauna asli kota Semarang, dipastikan bakal hadi di tengah acara. Selain itu, acara tahunan terbesar di Kota Semarang ini juga akan disaksikan 11 duta besar negara yang akan ikut turnamen Karate se-Asia.
“Untuk kuliner kami mengambil lumpia dan bandeng presto, untuk flora kita punya bunga sepatu, fauna diambil dari burung blekok dan ikonnya bisa dari bangunan yang ada seperti Tugu Muda atau Lawang Sewu,” jelasnya.
Lebih jauh lagi, Masdiana mengatakan maksud dan tujuan dari pegelaran ini adalah sebagai wadah ekspresi sekaligus ekspose kekayaan seni Kota Semarang. “Ini sekaligus sebagai atraksi wisata unggulan Kota Semarang, untuk menarik kunjungan wisatawan ke Kota Semarang, Jawa Tengah dan Indonesia, serta mendukung perkembangan industri kreatif di Kota Semarang, Jawa Tengah dan Indonesia,” ucapnya.
Selain itu, perhelatan ini juga untuk menjembatani modernisasi dan seni budaya lokal. “Konsepnya Grand Carnival, meliputi 4E yaitu Education, Entertainment, Exhibition, serta Econimic Benefit. Kami ingin karnaval ini menjadi potensi wisata unggulan yang dapat menggerakkan potensi wisata lainnya seperti perhotelan, restoran,btransportasi, souvenir, makanan khas, dan lain-lain,” pungkasnya.
Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti langsung mengangkat dua jempol untuk Semarang. Bagi dia, SNC 2017, bisa menjadi salah satu event yang mendorong wisata baik bagi wisatawan asing maupun domestik. “Wisatawan kini tak hanya tertarik pada wisata leisure. Sekarang arahnya mulai melirik segi experience-nya,” ungkap dia.
Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya, juga ikut mengapresiasi penyelenggaraan SNC 2017 ini. Even yang mengusung tema Paras Semarang 2017 itu menurutnya bisa mendukung program pariwisata nasional Pesona Indonesia dan Wonderful Indenesia. “Event seperti ini memiliki economic dan media value yang tinggi. Ini sangat dibutuhkan dalam mempromosikan destinasi Kota Semarang sebagai pintu masuk dalam pengembangan destinasi Joglosemar (Jogya, Solo, dan Semarang) menjadi single destination,” ucapnya. (kmb/balipost)