mobil
Sejumlah warga sedang menyaksikan proses evakuasi mobil yang sebelumnya nyungsep di ata bangunan bale gong pura Kelambu. (BP/nik)
GIANYAR, BALIPOST.com- Warga digegerkan dengan insiden kecelakaan mobil Suzuki Splash DK 1879 BF, yang nyungsep diatas balai gong di Pura Kelambu, Desa Mas, Ubud, Minggu (30/4). Insiden ini terjadi saat Kadek Eyik Praharsidi sedang belajar mengemudikan mobil barunya itu. Beruntung pengemudi 22 tahun yang akrab di sapa Eyik itu selamat dari kejadian tersebut.

Mobil nyangkut di atas genteng itu berawal ketika Eyik belajar menyetir mobil. Pegawai di salah satu perusahaan swasta itu belajar menyetir di parkiran pura Taman Pule, dengan diawasi kakaknya kandungnya sendiri, Wayan Eko Juanita (26). Dilokasi kejadian posisi jalan dan areal parkir berada di atas dan posisi pura berada di bagian bawah.

Saat belajar mengemudi itu, Eyik sudah memutari areal parkir seluas 1 hektar lebih itu tersebut sebanyak tiga kali. Nah saat belajar nyetir itu, tanpa diduga mobil yang dikendarainya melaju kencang, hingga menabrak tembok penyengker pura. Setelah tembok itu jebol, mobil baru yang dikemudikan Eyik pun terjun bebas, hingga akhirnya jatuh tepat diatas Bale gong Pura Kelambu yang masih menjadi bagian dari Pura Taman Pule.

Baca juga:  Mobil Ambulan Angkut Jenasah Masuk Jurang

Beruntung, mobil itu terhenti karena menyangkut di atap bale gong. Sementara Kadek Eyik yang terkejut sontak menangis akibat kejadian tersebut. Kemudian Wayan Eko berupaya mengajak adiknya keluar dari mobil secara perlahan. “Saya lihat mereka keluar pelan-pelan buka pintu mobil terus memanjat genteng, yang ada di dalam mobil selamat semuanya,” ujar Nyoman Budi, warga setempat.

Setelah pengemudinya selamat, kemudian dia minta tolong kepada warga setempat yang juga tetangganya sendiri. Mobil yang nyangkut itu pun dicarikan derek untuk di evakuasi. Proses evakuasi pun berlangsung sekitar 1 jam mulai dari pukul 15.00 wita. Ratusan warga yang penasaran dengan insiden tersebut pun menyaksikan proses evakuasi itu.

Baca juga:  Dua Zona Merah Ini, Tambah Kasus COVID-19 Hingga 211 Orang Juga Korban Jiwa

Kelian Pura Taman Pule, Wayan Gede Supiarta mengatakan dari kejadian ini yang berakibat pada rusaknya atap bale gong Pura Kelambu pihaknya mengalami kerugian sekitar Rp 35 Juta. “Tadi kami sudah remug dan yang bersangkutan sudah bersedia untuk mengganti semua kerusakan dengan memperbaiki bale gong ini,“ katanya.

Diakui kejadian seperti ini bukan kali pertama terjadi. Sebelumnya, kejadian serupa pernah terjadi dengan menabrak tembok penyengker pura. Namun kejadian kali ini lebih parah karena tembok penyengker jebol sehingga mobil pun masuk ke areal pura dan merusak bangunan. “Kalau sebelumnya sama juga orang belajar mengemudi dan itu kejadianya malam sekitar 2016 lalu,“ ucapnya.

Ditambahkan selama ini areal parkir Pura Taman Pule yang memiliki luas sekitar 1 hektar itu memang kerap digunakan sebagai akwasan untuk belajar mengemudi. Selain itu sejumlah mobil box juga kerap parkir di areal tersebut untuk beristirahat. “Mungkin setelah ini akan kami isi larangan untuk belajar mengemudi atau parkir di luar kepentingan pura, “ katanya.

Baca juga:  Memaknai Filosofi Melasti, Manusia Diharap Tak Lagi Rusak Lingkungan

Sementara Pecalang Desa Pakraman Mas, Kadek Merta (55) mengatakan seingatnya sudah ada 5 kali ada kejadian dilokasi tersebut dan semuanya orang belajar mengemudi. Dijabarkan dua orang belajar mengemudi menggunakan kendaraan pick up menabrak bale bengong. Ada juga menabrak tembok penyengker Pura Tama Pule. Dan sekarang ini bertepatan dengan Kajeng Kliwon belajar mengemudi menabrak tembok hingga mobil itu nyungsep diatap bangunan.

Kasat Lantas Polres Gianyar, AKP Gede Putra Astawa, yang dikonfirmasi mengatakan polisi sudah diterjunkan kelokasi kejadian. Dari kejadian ini disebakan karena out off kontrol. “Pengemudinya kurang berhati-hati sehingga terjadi kecelakaan,” jelasnya. (manik astajaya/balipost)

BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *