SINGARAJA, BALIPOST.com – Izin Hak Pengelolaan Hutan Desa (HPHD) dari pemerintah pusat mulai ditindaklanjuti oleh perangkat desa dan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Selat, Kecamatan Sukasada. Sekitar 10 hektar lahan hutan lindung di desa ini telah berhasil ditata.

Areal hutan seluas itu nantinya dikembangkan sebagai destinasi wisata yang mirip Kebun Raya Bedugul di Kabupaten Tabanan. Upaya ini diyakini mampu menarik wisatawan karena belakangan rombongan wisatawan ramai berkunjung ke Buleleng melalui jalan di tepi hutan lindung ini.

Baca juga:  Perlu Penanganan Mendesak, Komponen Masyarakat Bali Bersatu Gelar "World Clean Up Day"

Pengurus Bumdes Pandam Harum Desa Selat Made Mudita mengatakan, penataan areal hutan yang sudah diizinkan untuk dikelola dilakukan sejak beberapa hari yang lalu. Penataan yang dilakukan membuat taman, membuka dua pintu masuk, dan membuat jalur tracking dalam kawasan hutan sepanjang lima kilometer.

Dalam penataan ini, struktur pohon dibiarkan utuh dan hanya ditambah dengan menanam tanaman hias yang cocok ditanam di dalam kawasan hutan. Sementara untuk penambahan bangunan, hanya dibuat bale bengong  dengan bangunan model knock down. “Sesuai izin dan kesepakatan yang ada, penataan ini dilakukan dengan tetap mempertahankan struktur asli hutan. Tidak ada penebangan pohon dan jenis tanaman yang kami tanam juga menyesuaikan dengan tanaman endemis di hutan ini,” jelasnya.

Baca juga:  Tak Layak Operasi, Dishub Buat Master Plan Penataan Pelabuhan

Terkait konsep pengembangan wisata, Mudita mengatakan pengelolaan hutan di desanya itu memakai konsep seperti di obyek wisata Kebun Raya Bedugul di Kabupaten Tabanan. Bedanya, kawasan wisata ini akan dilengkapi restoran di atas pohon.

Penambahan akomodasi ini pun dipastikan tidak akan menebang pohon, sehingga tidak melanggar perjanjian dan tetap memakai konsep pengembangan wisata yang natural di kawasan hutan lindung. Sementara untuk areal parkir, pihaknya merencanakan akan memanfaatkan sepanjang badan jalan di sekitar lokasi. “Secara bertahap penambahan akomodasinya akan kami lengkapi dan salah satu adalah membuat restoran di atas pohon dan ini kami buat tanpa menebang pohon. Sementara parkirnya karena medannya pada tanjakan kami manfaatkan badan jalan di kawasan ini,” jelasnya. (Mudiarta/balipost)

Baca juga:  Tiga Dusun di Desa Selat Kesulitan Air Bersih
BAGIKAN

TINGGALKAN BALASAN

Please enter your comment!
Please enter your name here

CAPCHA *